Memahami Kurva Permintaan dan Penawaran 2
Pada bagian sebelumnya kita telah mengetahui pentingnya memahami konsep permintaan dan penawaran dalam menentukan harga suatu barang. Bayangkan kita berbelanja di pasar, harga yang kita bayar untuk sebuah barang tidak ditentukan secara sembarangan, melainkan dipengaruhi oleh sejumlah faktor termasuk tingkat permintaan dan penawaran.
Terkadang kita kesulitan membedakan antara sok dan penawaran. Mari kita lihat contohnya dengan kasus seorang penjual gandum. Bayangkan dia memiliki total 100 ton gandum dan dia bersedia menjual 10 ton dengan harga 100.000 rupiah per ton. Dalam hal ini, total 100 ton gandum tersebut disebut sebagai stok, sementara 10 ton yang siap dijual pada harga tersebut disebut sebagai penawaran.
Stok barang adalah jumlah total yang tersedia untuk dijual pada suatu waktu, sementara penawaran adalah bagian dari stok yang siap dijual pada harga tertentu.
Kurva penawaran adalah representasi grafis dari jumlah barang yang ditawarkan untuk dijual pada berbagai harga. Ada dua aspek utama dari kurva penawaran: kurva penawaran individu yang mencerminkan penawaran dari satu penjual, dan kurva penawaran pasar yang mencerminkan penawaran dari seluruh industri.
Keseimbangan pasar tercapai ketika jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan pada harga yang berlaku. Ini disebut harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.
Misalkan ketika harga apel adalah 10000 rupiah, penawaran pasar= 50 unit dan permintaan pasar = 10 unit. Ini adalah situasi kelebihan pasokan.
Pada harga tertentu, produsen bersedia menjual lebih banyak dari jumlah yang bersedia dibayar pembeli. Tekanan kelebihan pasokan menurunkan harga pasar. Misalkan, harganya turun dari 10000 rupiah jadi 8000 rupiah.
Penurunan harga sendiri menyebabkan peningkatan kuantitas yang diminta dan penurunan kuantitas yang ditawarkan. Akibatnya, kuantitas yang diminta meningkat menjadi 20 unit sedangkan pasokan berkurang menjadi 40 unit.
Dalam kondisi ini, pasar belum mencapai keseimbangan: permintaan pasar < penawaran pasar. Tekanan kelebihan pasokan masih ada. Hal ini akan menyebabkan penurunan harga lebih lanjut. Sekarang berkurang menjadi 6000 rupiah. Kini, permintaan meningkat menjadi 30 unit dan pasokan berkurang menjadi 30 unit. Jadi, permintaan dan penawaran keduanya sama di 6000 rupiah. Dengan demikian, 6000 rupiah adalah harga keseimbangan dan 30 unit adalah jumlah keseimbangan. Sedangkan kurva permintaan dan penawaran barang komplementer cenderung bergerak berlawanan arah. Misalnya, jika harga salah satu barang komplementer naik, permintaan untuk barang tersebut akan turun, yang kemudian akan mengurangi permintaan untuk barang komplementernya. Sebaliknya, jika harga salah satu barang turun, permintaan untuk barang tersebut akan meningkat, sehingga meningkatkan permintaan untuk barang komplementernya. Dalam hal penawaran, jika harga barang komplementer naik, produsen barang tersebut mungkin akan meningkatkan penawaran untuk barang komplementernya. Sebaliknya, jika harga barang komplementer turun, penawaran barang tersebut cenderung menurun. Dengan demikian, kurva permintaan dan penawaran adalah dasar dari seluruh pasar, dan faktor-faktor seperti harga mempengaruhi kedua kurva tersebut. Memahami hubungan antara permintaan dan penawaran sangat penting dalam menganalisis perilaku pasar dan menentukan harga barang.