Model Manajemen Perubahan ADKAR
Dalam era globalisasi dan teknologi yang semakin canggih ini, perubahan adalah hal yang tak terhindarkan. Perubahan dapat terjadi dalam berbagai aspek, termasuk dalam organisasi. Dalam konteks organisasi, perubahan dapat berarti perubahan struktur organisasi, perubahan sistem kerja, perubahan teknologi, dan lain sebagainya. Untuk memastikan perubahan dapat berjalan dengan lancar dan berhasil, diperlukan sebuah metode manajemen perubahan yang efektif. Salah satu metode yang telah terbukti efektif adalah Model ADKAR.
Model ADKAR adalah metode manajemen perubahan yang berorientasi pada hasil dan bertujuan untuk membatasi resistensi terhadap perubahan dalam organisasi. Model ini diciptakan oleh Jeffrey Hiatt, pendiri Prosci, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penelitian dan pendidikan manajemen perubahan. ADKAR sendiri merupakan akronim yang berarti Awareness (Kesadaran akan kebutuhan untuk berubah), Desire (Keinginan untuk berpartisipasi dan mendukung perubahan), Knowledge (Pengetahuan tentang cara berubah), Ability (Kemampuan untuk menerapkan keterampilan dan perilaku yang diinginkan), dan Reinforcement (Penguatan untuk mempertahankan perubahan).
Model ADKAR telah digunakan oleh berbagai organisasi, termasuk Microsoft. Jean Claude Monney dari Microsoft Services menyadari bahwa perubahan organisasional tidak mungkin terjadi tanpa perubahan individu. Dia pertama kali beralih ke ADKAR ketika Microsoft perlu mengubah platform kolaborasi pengetahuannya ke cloud dan menjadikannya sebagai unggulan bagi organisasi. Bahkan hari ini, tim Sukses Pelanggan Microsoft menggunakan model ADKAR untuk mempengaruhi buy-in dan mengidentifikasi hambatan terhadap keberhasilan dan adopsi pelanggan.
Berikut adalah cara menerapkan Model ADKAR untuk melakukan Perubahan Organisasi:
Pertama, Membuat kesadaran akan kebutuhan untuk berubah. Komunikasi adalah kunci dalam tahap ini. Karyawan harus tidak hanya memahami alasan di balik perubahan tetapi juga setuju dengan penalaran tersebut.
Kedua, Mendorong keinginan untuk melakukan perubahan. Pada tahap ini, pemimpin perubahan ditunjuk untuk menunjukkan dukungan publik terhadap perubahan dan menghubungkan dengan orang-orang yang akan terpengaruh oleh perubahan.
Ketiga, Menyediakan pengetahuan tentang cara berubah. Tahap ini sebagian besar merujuk pada pelatihan dan pendidikan. Tim Anda perlu memahami bagaimana tanggung jawab, keterampilan, alat, dan proses mereka akan dipengaruhi.
Keempat, Memastikan bahwa karyawan memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan. Terlepas dari seberapa baik karyawan mengetahui cara melakukan sesuatu, kepercayaan diri dalam kompetensi mereka sendiri menentukan apakah mereka bisa atau bahkan akan melakukannya.
Kelima, Memperkuat perubahan. Setelah proses baru diterapkan, perangkat lunak baru mulai digunakan, atau bagan organisasi baru diresmikan, perkuat perubahan setelah implementasinya.
Model ADKAR memberikan kerangka kerja yang sangat baik untuk berbagai jenis perubahan organisasi. Namun, setiap tonggak mungkin memerlukan dukungan tambahan dari pemimpin perubahan, perangkat lunak manajemen perubahan, dan karyawan, jadi carilah dukungan tersebut.
Dengan memahami dan menerapkan Model ADKAR ini, diharapkan organisasi dapat mengelola perubahan dengan lebih baik dan mencapai tujuan yang diinginkan. Perubahan memang tidak mudah, tetapi dengan metode yang tepat, perubahan dapat menjadi jauh lebih mudah dan efektif.