Value Chain Analysis
1. Definisi
Memahami Bagaimana organisasi menciptakan Nilai. Bagaimana organisasi mengubah input bisnis menjadi output bisnis dengan cara tertentu sehingga memiliki nilai yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan output tersebut?
Persoalan di atas dijawab oleh analisis rantai nilai (VCA). Rantai nilai membicarakan kegiatan internal yang dilakukan perusahaan saat mengubah input menjadi keluaran.Analisis ini mengidentifikasi kegiatan utama dan kegiatan pendukung sebuah perusahaan saat mengelola masukan hingga menjadi keluaran yang memiliki nilai lebih tinggi daripada asalnya.Selanjutnya menganalisis lebih jauh bagaimana mengurangi biaya atau meningkatkan diferensiasi.
Perusahaan manufaktur menciptakan nilai dengan memperoleh bahan mentah, mengolahnya dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Sedangkan bisnis retail mengumpulkan berbagai produk dan menjualnya dengan cara yang nyaman bagi pelanggan, terkadang didukung oleh layanan seperti pengiriman gratis atau konsultasi produk.
Nilai yang dibuat dan diraup oleh perusahaan dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan nilai itu adalah margin keuntungan. Semakin banyak nilai yang diciptakan organisasi, kemungkinan besar akan semakin menguntungkan. Dan ketika perusahaan memberikan nilai lebih kepada pelanggan, perusahaan membangun keunggulan kompetitif.
2. Memahami Perangkat Analisa
Analisis rantai nilai adalah perangkat strategis yang digunakan untuk menganalisis kegiatan internal perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengenali, aktivitas mana yang paling bisa memberikan nilai lebih bagi perusahaan. Nilai lebih itu bisa berupa biaya produksi yang relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing atau bisa berupa produk yang dihasilkan memiliki pembeda yang memberi nilai lebih pada penggunanya. Dan kegiatan mana yang dapat ditingkatkan untuk memberikan keunggulan kompetitif. Dengan kata lain, setelah melihat aktivitas internal, analisis ini mengungkapkan di mana keunggulan atau kelemahan kompetitif perusahaan berada.
Perusahaan yang bersaing menggunakan keunggulan diferensiasi akan berusaha melakukan kegiatannya dengan lebih baik daripada yang dilakukan pesaing. Jika perusahaan bersaing memanfaatkan keunggulan biaya produksi, ia akan mencoba melakukan kegiatan internal dengan biaya lebih rendah daripada yang akan dilakukan pesaing. Ketika sebuah perusahaan mampu memproduksi barang dengan biaya lebih rendah dari harga pasar atau mampu menyediakan produk unggulan, maka perusahaan memperoleh keuntungan.
Michael Porter memperkenalkan model rantai nilai pada tahun 1985 melalui buku hasil karangannya yang berjudul “Competitive Advantage”. Rantai nilai mewakili semua kegiatan internal yang dilakukan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa.
VCA terdiri dari analisis dua macam kegiatan dalam perusahaan.
Pertama adalah kegiatan utama yang memberi pengaruh pada nilai tambah pada produk akhir secara langsung. dan;
Kedua adalah kegiatan pendukung yang memberi pengaruh pada nilai tambah pada produk akhir secara tidak langsung
Meskipun kegiatan utama memberikan nilai tambah secara langsung pada proses produksi, kegiatan tersebut tidak selalu lebih penting daripada kegiatan pendukung. Nyatanya saat ini, keunggulan kompetitif banyak yang berasal dari inovasi teknologi yang merupakan bagian dari kegiatan pendukung. Di sisi lain, aktivitas primer biasanya menjadi sumber keunggulan biaya, di mana biaya dapat dengan mudah diidentifikasi untuk setiap aktivitas dan dikelola dengan baik.