HR Strategic

Teori Birokrasi bag 1

Teori Manajemen Birokrasi menyatakan bahwa cara terbaik menjalankan sebuah organisasi adalah dengan memasukkan orang-orang dalam hierarki yang rigid dengan berpedoman pada aturan dan prosedur yang ketat.

Birokrasi dalam kamus Cambridge diartikan sebagai, “suatu sistem untuk mengendalikan atau mengelola suatu negara, perusahaan, atau organisasi, yang dijalankan oleh sejumlah besar pejabat yang dipekerjakan untuk mengikuti aturan dengan cermat”.

Sedangkan menurut KBBI, birokrasi diartikan sebagai “sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan”. 

Makna lainnya menurut KBBI: “cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban, serta menurut tata aturan (adat dan sebagainya) yang banyak liku-likunya dan sebagainya”.

Arti terakhir di atas menunjukkan adanya konotasi jelek tentang birokrasi. Tetapi pada saat awal kali dicetuskan, teori ini bertujuan memecahkan masalah organisasi yang saat itu tidak efisien.

Max Weber adalah seorang sosiolog Jerman yang lahir pada tahun 1864. Ia adalah pencetus ide birokrasi. Ia tumbuh pada saat industrialisasi mulai berkembang. Masyarakat mengalami perubahan pengorganisasian dari masyarakat petani ke industri. Masyarakat petani mengolah lahannya dengan sekumpulan kecil orang, sedang industri mengorganisasikan ribuan pekerja dalam sebuah pabrik.

Weber menilai bahwa mengorganisir sekelompok besar orang menghadirkan tantangan baru, terutama dalam hal otoritas. Pada saat itu, mayoritas organisasi berjalan berdasarkan otoritas tradisional. Kepemimpinan tidak ditentukan oleh pengetahuan seseorang, tapi karena hubungan perkenalan, persaudaraan atau sejenisnya. Ada yang menyebutnya favoritisme atau nepotisme, tetapi Weber menyebutnya partikularisme. Yaitu sekelompok orang tertentu yang memiliki kekuasaan tidak proporsional terhadap organisasi.

Menurut Weber, tidak mungkin ini adalah cara terbaik mengelola sebuah organisasi. Maka ia menggunakan pendekatan tradisional, Weber mengelolaa organissssasi dengan pendekatan rasional. Terdapat dua bagian pada Teori Birokrasi Weber.

  1. Hirarki organisasi yang jelas

Hirarki mendefinisikan bagaimana SDM terstruktur dalam suatu organisasi. Misalnya, perusahaan biasanya memiliki CEO di puncak hierarki, diikuti para dewan eksekutif. Setiap anggota dewan kemudian akan membawahi para manajer, yang dibawahnya terdapat para karyawan.

Setiap hierarki memiliki otoritas legal-rasional. otoritas yang sudah ditentukan melekat pada jabatan, bukan pada orang tertentu. Misalnya, bawahan Anda tidak akan pernah bisa memerintah Anda, walaupun ia adalah putra CEO karena posisi formalnya tidak memegang kekuasaan itu. Semua otoritas berasal dari jabatan yang dipegang dalam hierarki.

  1. Aturan yang jelas dalam pengambilan keputusan

Weber menyebutnya sebagai aturan pengambilan keputusan legal-rasional.

Harus ada seperangkat aturan dan prosedur eksplisit yang mendefinisikan bagaimana fungsi organisasi. Aturan ini harus konsisten dengan aturan dan hukum masyarakat yang lebih luas.

Ciri-ciri Birokrasi

Weber mengidentifikasi beberapa karakteristik birokrasi.

  • Struktur Manajemen Hirarki

Salah satu ciri birokrasi adalah struktur manajemen yang bertingkat. Dalam hierarki, setiap tingkat dalam struktur organisasi mengendalikan tingkat di bawahnya tetapi masih dalam pengendalian tingkatan di atasnya.

Kekuasaan dan otoritas didefinisikan dengan jelas dan eksplisit bagi setiap jabatan dalam hierarki. Tanggung jawab dan tugas juga didefinisikan dengan jelas untuk setiap posisi itu.

Bersambung ke bagian ke-2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *