Kompetensi SDM

bag 3 Siklus Belajar Kolb dan Aplikasinya

Setelah menjabarkan Model pembelajaran Kolb, kita membahas klasifikasi gaya belajar menurut teori ini. Dari 4 klasifikasinya, kami telah membahas separuhnya di bagian sebelumnya. Di bagian ini kami juga menyajikan contoh penerapan teori Kolb.

3. Konvergen (Melakukan & Berpikir)

Orang dengan gaya belajar ini suka berteori serta senang menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan masalah praktis. Meskipun kurang peduli dengan masalah interpersonal, ia menikmati pemecahan masalah dengan melakukan tindakan.

Individu ini juga sering bekerja sebagai ahli teknis. Tidak seperti individu asimilasi, orang dengan gaya ini suka menerapkan pengetahuannya secara langsung untuk memecahkan masalah praktis.

4. Mengakomodasi (Melakukan & Merasakan)

Individu bertipe ini adalah sosok yang aktif. Ia belajar melalui tindakan dan menggunakan intuisi mereka untuk mencari tahu. Orang-orang ini lebih suka menggunakan insting mereka daripada melakukan analisis logis terperinci. Mereka cenderung memilih untuk mengandalkan hasil analisis orang lain.

Contoh Penerapan Siklus Belajar Kolb

Untuk permisalan, sebagai pemimpin tim, Anda melaksanakan pelatihan dalam tim yang bertujuan agar setiap anggota dapat melatih orang lain secara efektif. Berikut ini adalah contoh pelaksanaan teori ini. 

Pengalaman Konkrit: Anda meminta anggota tim untuk terjun dan mencoba melatih seseorang.

Pengamatan Reflektif: Anda meminta tim untuk berdiskusi di antara mereka dan berbagi apa yang dapat dipelajari melalui pengalaman memberikan pelatihan yang baru mereka jalankan.

Konseptualisasi Abstrak: Anda menugaskan setiap anggota tim untuk membaca sebuah buku mengenai teori dan praktik terbaik melakukan pembinaan.

Eksperimen Aktif: Anda mengundang seorang trainer profesional untuk membimbing setiap anggota tim mengerjakan tugas pembuatan perencanaan dan materi pelatihan yang  Anda berikan.

Bagaimana menghadapi beberapa gaya belajar anggota tim yang berbeda-beda? Inilah beberapa cara yang bisa Anda tempuh sebagai pembimbing. Cara ini bergantung pada gaya belajar yang disukai anggota tim menurut siklus belajar Kolb.

Diverging: Mulailah dengan memahami pendapat orang lain tentang cara melatih melalui sesi kelompok.

Asimilasi: Mulailah dengan membaca buku yang menjelaskan tentang pembinaan, seperti teori GROW .

Konvergen: Jika sudah membaca buku tentang pembinaan, maka mulailah merencanakan bagaimana menerapkan teori tersebut ke dalam praktik.

Mengakomodasi: Mulailah memberi contoh dengan terjun langsung dan mencoba melatih seseorang, sembari belajar, tentunya.

Keunggulan dan Kekurangan

Pada bagian ini kita mulai membahas beberapa poin mengenai pro dan kontra tentang teori ini. Mari kita membicarakan sisi keunggulannya dahulu, manfaat atau kelebihan teori siklus belajar Kolb antara lain:

  • Setiap tahap model pembelajaran dikaitkan dengan semua pilihan gaya belajar yang berbeda.
  • Model ini memberikan perpaduan antara pengajaran tradisional ditambah pembelajaran langsung.
  • Model ini membuat pembimbing menggunakan banyak alat dan cara penyampaian pengetahuan.

Adapun beberapa kekurangan dari siklus belajar Kolb meliputi:

  • Pengakuan bahwa pembelajar memiliki gaya belajar yang berbeda memang berguna, tetapi mungkin sulit bagi pelatih untuk mengakomodasi berbagai teknik pembelajaran dalam situasi kelompok.
  • Bagaimana penerapan model ini di dunia nyata tidak selalu jelas.
  • Karena pembina tidak lagi selalu menceramahkan pengetahuannya, ia perlu mengenal peserta didiknya untuk menyesuaikan pelatihan dengan setiap peserta.
  • Pendekatan model pembelajaran ini kurang ideal ketika perlu mengikuti ujian di beberapa titik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *