Kompetensi SDM

Tahapan Motivasi Monroe bag 1 – Mengapa Sebuah Presentasi Membosankan

Jika dipikir-pikir, para motivator yang begitu luwes dan lancar berbicara di depan forum, sepertinya sudah memilki bakat alami dalam hal berbicara di depan orang banyak. Pernahkah Anda menemukan seorang pembicara ulung di sepanjang karir Anda? Sesaat sesudah mendengar ia berbicara, Anda terilhami untuk segera beraksi mewujudkan ide yang baru saja Anda dengar dari pembicara tersebut. 

Ada banyak alasan mengapa Anda ingin meningkatkan keterampilan persuasi berbicara di depan umum. Mungkin Anda adalah pemimpin sebuah organisasi dan perlu menggalang tim untuk mewujudkan visi strategis Anda? Mungkin Anda seorang manajer yang mencoba memotivasi tim untuk mencapai sebuah target? Mungkin Anda adalah seorang manajer yang bertanggung jawab atas sebuah tim dan ingin bisa membuat anggota tim selalu termotivasi? Jika salah satu dari beberapa alasan itu berkesesuaian bagi Anda, maka bekerja menjalani tahapan untuk bisa membangun kemampuan berargumen persuasif akan berguna bagi karir Anda.

Ketika kali pertama mulai belajar presentasi atau pidato, orang-orang menggunakan prinsip Ungkapkan saja apa yang ingin Anda katakan kepada mereka – pertama kali diungkapkan oleh Aristoteles. Dalam teknik ini, ide utamanya adalah, Ungkapkan apa yang “akan” anda sampaikan, Ungkapkan apa yang sebenarnya anda ingin sampaikan, Ungkapkan apa yang “sudah” anda sampaikan. Bila Anda bingung dengan permainan kata seperti ini, maka paragraf berikutnya akan menghapus kebingungan itu.

Prinsip yang kami ungkap di atas sangat banyak Anda temui di mana-mana. Presentasi biasanya dimulai dengan apa yang akan dibahas, kemudian berlanjut ke bagian utama presentasi, dan kemudian meringkas poin-poin kunci.

Ini adalah teknik yang bagus, mudah diingat dan jelas digunakan secara luas, tetapi tidak terlalu berguna untuk memotivasi orang. Di sinilah tahapan memotivasi yang diusulkan oleh Monroe bermanfaat.

Secara umum, Motivated Sequence Monroe,tahapan motivasi Monroe, memiliki 5 langkah. Mungkin Anda bertanya-tanya, sebenarnya Apa yang salah dengan teknik Ungkapkan saja apa yang ingin Anda katakan kepada mereka dalam hal menginspirasi orang untuk bertindak? Dalam konteks ini prinsip tersebut kehilangan beberapa hal:

  • Audiens: audiens tertarik dengan topik favorit mereka, dan sayangnya itu bukan isi presentasi Anda! Mereka hanya tertarik pada dirinya sendiri. Dengan membangun presentasi menggunakan teknik Ungkapkan saja apa yang ingin Anda katakan kepada mereka, Anda sedang membangun presentasi dengan konten dari sudut pandang Anda, bukan dari audiens dan apa yang menarik bagi mereka.
  • Atensi: sangat sulit untuk menjaga perhatian orang ketika Anda secara metodis menggali fakta dan angka. Mengapa? Karena tidak ada atensi. Karena itulah tidak muncul ide baru atau ilham, jadi tidak ada alasan bagi mereka untuk terus mendengarkan.

bersambung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *