21 Prinsip Kepemimpinan Versi John C. Maxwell (4)
Prinsip ke-12, Prinsip pemberdayaan.
Pernyataan Roosevelt yang dikutip buku ini merangkum prinsip ini. Menurutnya, pemimpin yang terbaik adalah orang yang memiliki cukup akal dalam memilih orang-orang yang tepat untuk melakukan apa yang dia inginkan dan cukup menahan diri untuk tidak ikut campur dengan orang-orangnya saat mereka melakukan tugasnya. Pemimpin yang sukses akan memberdayakan orang lain demi kebaikan semua pihak, karena dia menyadari itulah arti kepemimpinan sejati.
Prinsip ke-13: Menampilkan Gambaran Contoh
Sebagai seorang pemimpin, Anda adalah gambaran yang akan sering dijadikan contoh bagi orang lain, dan karena itu Anda harus berusaha menjadi contoh terbaik yang Anda bisa. Terdapat survei terhadap para karyawan yang menanyakan tentang karakter seperti apa yang harus dimiliki seseorang yang menjadi pimpinan mereka, dan berikut adalah 3 jawaban teratas: Memiliki pengetahuan yang luas tentang bisnis, Menjunjung tinggi etika dan moral, dan Memimpin dengan memberi contoh.
Jadi intinya adalah, para pemimpin yang paling baik akan memberikan apa yang mereka inginkan kepada pengikut mereka, dan itu adalah contoh yang baik.
Prinsip ke-14: Penggalangan Dukungan
Agar sebuah pesan benar-benar memberi pengaruh, orang banyak juga perlu diikutsertakan sebagai pembawa pesan. Jika tidak, sebuah visi tidak akan berpengaruh banyak. Fenomena yang menunjukkan hal ini adalah pemimpin cenderung mengembangkan visi terlebih dahulu baru menemukan orang yang menerima visinya, sedangkan masyarakat cenderung menemukan pemimpin yang mereka yakini terlebih dahulu baru kemudian menemukan visinya. Tapi seperti apapun konteks kepemimpinannya, dan apakah itu karena disukai atau karisma atau kepercayaan atau kompetensi atau rasa hormat, semakin banyak dukungan yang dimiliki seseorang, semakin besar pula pengaruh dia.
Prinsip ke-15: Mewujudkan Kemenangan
Dalam bukunya, First: What it Takes to Win, Rich Froning, seorang praktisi kebugaran, mengatakan, “Dalam latihan, Anda memperhatikan pertanda di tubuh Anda dan menurutinya. Dalam kompetisi, Anda memaksa tubuh Anda.” Sifat umum dari para pemimpin yang luar biasa adalah mereka mampu memberi dorongan melalui keadaan yang menantang demi mendapatkan kemenangan. Untuk hal ini, empat aspek kemenangan tim adalah kesatuan visi, keragaman keterampilan, berdedikasi dalam meraih kemenangan, dan mengangkat orang lain demi mengembangkan potensinya. Saat Anda fokus pada aspek-aspek ini, Anda akan melihat lebih banyak kemenangan dan mulai mendapatkan momentum, yang membawa Anda ke prinsip ke-16.
Prinsip ke-16: Momentum Besar
Momentum adalah teman terbaik seorang pemimpin. Anda perlu tahu bahwa momentum selalu dimulai dari nol, tetapi ketika kepemimpinan berkembang, kemenangan terus bertambah dan momentum semakin besar. Pertumbuhan ini tak terelakkan, dan itu menjadi seperti bola salju yang menuruni bukit. Pertumbuhan menjadi lebih cepat dan kepemimpinan menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Dan pada titik ini menjadi penting untuk mengetahui bagaimana menjaga segala sesuatunya berjalan ke arah yang benar, yang membawa kita ke Prinsip ke-17.
Prinsip ke-17: Memilih Prioritas
Untuk mempertahankan pertumbuhan, seorang pemimpin perlu membedakan antara aktivitas dan pencapaian. Misalnya, seorang petani mungkin perlu memotong bagian tertentu dari tanaman yang tidak menghasilkan buah agar sisa tanaman dapat terus tumbuh secara maksimal, Ini serupa dengan kepemimpinan. Dalam hal ini akan sering membutuhkan pemilihan keputusan antara apa yang harus disimpan dan apa yang harus dikorbankan demi kebaikan keseluruhan. Situasi ini akan membawa kita ke prinsip berikutnya.