Hukum Ledakan Pertumbuhan 3
Pada bagian ini John C. Maxwell membagikan kisahnya terkait huukum ledakan pertumbuhan.
Selama menjalani dua puluh tahun hidupnya untuk berfokuspada pengembangan pemimpin, dampaknya pada organisasi yang dikelola Maxwell selalu sangat memuaskan. Namun, dalam sepuluh tahun yang terakhir, ia juga merasa luar biasa melihat dampaknya pada pemimpin lain dan organisasi mereka. Karena banyak pemimpin yang telah ia bantu kembangkan bekerja di organisasi selain miliknya, Maxwell kadang-kadang terkejut menemukan seseorang yang telah ia bantu kembangkan tanpa ia ketahui. Itulah yang terjadi ketika ia mengadakan konferensi di luar negeri.
Maxwell kadang-kadang mengajar kepemimpinan di luar Amerika Serikat. Selama bertahun-tahun, ia telah mengadakan konferensi di Australia, Brasil, Kanada, India, Indonesia, Korea, Selandia Baru, Nigeria, dan Afrika Selatan. Selain itu, buku-bukunya telah diterjemahkan ke lebih dari dua puluh bahasa, dan rekaman suaranya didistribusikan ke negara-negara lain. Jadi ia telah mengetahui prinsip-prinsip kepemimpinannya telah menyebar jauh. Namun, ia masih merasa berbahagia ketika bepergian ke India bertemu dengan David Mohan untuk pertama kalinya di kota Madras, dan mendengar cerita luar biasanya.
Pastor Mohan memimpin gereja Kristen terbesar di seluruh India. Maxwell pergi ke sana untuk mengajar kepemimpinan kepada sekitar dua ribu pendeta. Ketika ia tiba, Mohan menyambutnya seperti teman lama yang sudah lama tidak bertemu. Pagi itu ia terlambat, pesawat mengalami penundaan lima jam, sehingga Mohan dan Maxwell tidak punya banyak waktu untuk berbicara sebelum konferensi dimulai.
Ketika Maxwell mengajar kepemimpinan, Mohan duduk di baris depan mendengar semua yang Maxwell katakan. Ketika Maxwell mengajar hukum prioritas dan prinsip Pareto, ia melihat bahwa Mohan mengumpulkan para pemimpin terbaiknya untuk memastikan mereka memahami semua yang Maxwell komunikasikan. Dan kadang-kadang, saat Maxwell memperkenalkan prinsip lain yang merupakan bagian dari pengajaran dasarnya tentang kepemimpinan, Mohan tampaknya sudah menanti apa yang akan Maxwell katakan.
Ketika konferensi selesai, Mohan mengantarkan Maxwell ke bandara. Selama perjalanan, Mohan menceritakan kisahnya. Sebenarnya Mohan rela mengubah rencananya karena ingin bertemu dengan Maxwell. Tujuh tahun sebelumnya, gereja Mohan memiliki sekitar tujuh ratus orang. Itu adalah gereja yang cukup besar, terutama di India. Tapi Mohan ingin mengembangkannya. Dan Mohan menyadari bahwa untuk melakukannya, dia perlu mulai mengembangkan pemimpin di antara jemaatnya.
Pada saat itu, seseorang memberitahunya tentang buku-buku dan rekaman suara Maxwell tentang kepemimpinan. Selama tujuh tahun berikutnya, Mohan berusaha menyerap semua yang bisa ia pelajari tentang kepemimpinan. Mohan juga mengembangkan orang-orangnya menjadi pemimpin yang kuat. Seiring pertumbuhannya, begitu juga tim pemimpinnya. Seiring mereka tumbuh, begitu juga gerejanya. Pada saat Maxwell berkunjung di tahun 1997, tercatat empat belas ribu orang menghadiri ibadah gereja setiap akhir pekan. Tidak hanya itu, tetapi satu dari sepuluh orang di gerejanya telah dilatih dan dikembangkan menjadi seorang pemimpin. Dan Mohan berterima kasih kepada Maxwell atas segala bantuannya, walau Maxwell tidak pernah merasa membantunya.
Maxwell merasa tidak ada apa-apanya dan sekaligus termotivasi oleh cerita itu. Ternyata seperti itu dampak yang terjadi dari sebuah pengajaran kepemimpinan beserta penerapannya.
Ingatlah, Anda mungkin sedang mengembangkan pertumbuhan kepemimpinan Anda, atau Anda mungkin sudah menjadi seorang pemimpin yang sangat berkembang. Tidak peduli di mana Anda berada, Anda akan mencapai tingkat tertinggi hanya jika Anda mulai mengembangkan pemimpin daripada pengikut. Pemimpin yang mengembangkan pemimpin mengalami efek perkalian yang luar biasa dalam organisasi mereka yang tidak bisa dicapai dengan cara lain. Itulah kekuatan luar biasa dari hukum ledakan pertumbuhan.