Leadership

Hukum Momentum yang Besar 2

Dalam dunia kepemimpinan, menciptakan momentum adalah hal yang sangat penting. Momentum ini seperti sebuah kekuatan yang dapat mendorong organisasi ke arah yang diinginkan. Namun, untuk menciptakan momentum, diperlukan pemimpin yang mampu memotivasi orang lain, bukan pemimpin yang memerlukan motivasi dari orang lain. Ini adalah prinsip dasar yang harus dimengerti oleh setiap pemimpin.

Sebuah analogi yang bisa digunakan untuk memahami pentingnya momentum adalah ungkapan, “Jika Anda tidak tahan dengan tekanan, keluarlah dari dapur.” Artinya, jika Anda tidak siap menghadapi tekanan dalam sebuah organisasi, maka mungkin lebih baik untuk mencari lingkungan yang lebih sesuai. Namun, bagi para pemimpin, pernyataan itu harus diubah menjadi, “Jika Anda tidak bisa menciptakan beberapa tekanan, keluarlah dari dapur.” Ini berarti pemimpin harus memiliki kemampuan untuk menciptakan dorongan atau tekanan yang diperlukan untuk menggerakkan organisasi menuju tujuan yang diinginkan.

Contoh nyata tentang pentingnya momentum dapat ditemukan dalam film “Stand and Deliver,” yang mengisahkan kisah nyata seorang guru yang luar biasa bernama Jaime Escalante. Escalante adalah seorang guru Hispanik yang bekerja di Garfield High School di East Los Angeles, sebuah sekolah dengan mayoritas siswa berlatar belakang Hispanik. Film ini menjadi contoh bagaimana hukum momentum berlaku dalam dunia pendidikan.

Escalante memiliki hasrat yang besar dalam mengajar, memotivasi, dan memimpin sejak masa muda di Bolivia. Dia mulai memberikan bimbingan kepada anak-anak sejak masih sekolah dasar, dan kemudian menjadi guru fisika yang sangat dihormati di kotanya. Ketika dia pindah ke Amerika Serikat dengan keluarganya, dia kembali ke sekolah untuk meraih gelar sarjana agar bisa mengajar di sana. Baginya, yang terpenting adalah membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain.

Namun, ketika Escalante tiba di Garfield High School untuk mengajar, dia dihadapkan pada tantangan besar. Tidak ada dana untuk fasilitas komputer yang dia butuhkan dalam kepengajaran, dan dia dipindahkan mengajar matematika dasar. Meskipun kecewa, dia tetap berkomitmen membuat perbedaan dalam kehidupan siswanya.

Masalahnya tidak berhenti di situ. Sekolah tersebut dalam keadaan kacau, dengan disiplin yang buruk, pertengkaran, dan masalah lainnya. Escalante bahkan harus menghadapi kenyataan bahwa keberadaan geng siswa malah dibiarkan oleh kepala sekolah. Meskipun setiap hari dia merasa ingin berhenti, hasratnya dalam mengajar dan tujuannya membantu siswanya membuatnya tetap bertahan.

Perubahan datang ketika kepala sekolah diganti oleh Paul Possemato, yang bersikeras mengembalikan kedisiplinan dan menjaga sekolah dari kehilangan akreditasi. Meskipun hanya berada di sekolah selama dua tahun, kepemimpinan Possemato berhasil menghentikan momentum negatif yang dialami oleh sekolah tersebut.

Sampai di sini terlihat bahwa seorang pemimpin yang kuat dan berkomitmen dapat menciptakan momentum positif, bahkan dalam situasi yang sulit. Momentum adalah kekuatan yang mendorong perubahan, dan seorang pemimpin yang mampu menciptakannya dapat membawa organisasi menuju keberhasilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *