Kepemimpinan Adalah Mempengaruhi (2)
Kepemimpinan seringkali disalahartikan dan dibayangi oleh mitos-mitos yang salah kaprah. Ada lima mitos umum yang beredar dan masih dipegang oleh banyak orang hingga saat ini.
Pertama, adalah mitos manajemen. Banyak yang menganggap bahwa memimpin dan mengelola itu sama. Padahal, perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa kepemimpinan berfokus pada mempengaruhi orang untuk mengikuti, sementara manajemen lebih berfokus pada mempertahankan sistem dan proses. Seorang pemimpin dapat menciptakan perubahan positif sementara manajer hanya dapat mempertahankan arah.
Kedua, adalah mitos entrepreneur. Banyak orang menganggap bahwa semua salesperson dan entrepreneur adalah pemimpin. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Seorang entrepreneur mungkin berhasil menciptakan produk atau jasa yang sukses dan inovatif, namun tidak semua entrepreneur memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain dan membuat mereka mengikuti. Sehingga, tidak semua entrepreneur bisa dikatakan sebagai pemimpin.
Ketiga, adalah mitos pengetahuan. Kebanyakan orang menganggap bahwa kekuasaan adalah inti dari kepemimpinan, dan orang yang memiliki pengetahuan dan kecerdasan yang tinggi dianggap sebagai pemimpin. Namun, IQ yang tinggi tidak selalu berbanding lurus dengan kepemimpinan yang efektif. Banyak orang dengan kemampuan berpikir yang tinggi tidak memiliki kemampuan untuk memimpin.
Keempat, adalah mitos pionir. Banyak orang mengira bahwa menjadi yang pertama adalah sama dengan memimpin. Padahal, tidak selalu demikian. Seseorang bisa saja menjadi yang pertama dalam suatu bidang namun tidak memiliki kemampuan memimpin yang baik. Untuk menjadi seorang pemimpin, seseorang tidak hanya perlu berada di depan, tetapi juga harus memiliki pengikut yang bersedia mengikuti jejaknya dan melakukan tindakan atas visinya.
Kelima, adalah mitos jabatan. Banyak orang berpikir bahwa kepemimpinan didasarkan pada jabatan atau posisi seseorang. Padahal, sebenarnya tidak. Seorang pemimpin bukanlah orang yang memiliki jabatan tertinggi atau posisi paling senior, tetapi orang yang mampu memimpin dan mempengaruhi orang lain secara efektif. Kepemimpinan bukan hanya tentang jabatan, tetapi tentang kemampuan mempengaruhi orang lain dan membuat perubahan yang positif.
Anda dapat berkaca pada apa yang terjadi pada Cordiant, agensi periklanan yang sebelumnya dikenal sebagai Saatchi & Saatchi. Pada tahun 1994, investor institusional di Saatchi & Saatchi memaksa dewan direksi untuk memberhentikan Maurice Saatchi, CEO perusahaan. Peristiwa yang terjadi selanjutnya mungkin bisa Anda tebak? Beberapa pejabat eksekutif lainnya mengikutinya keluar. Begitu juga dengan beberapa klien terbesar perusahaan, termasuk British Airways dan Mars, pembuat permen. Pengaruh Saatchi begitu besar sehingga kepergiannya menyebabkan saham perusahaan turun dari $8 5/8 menjadi $4 per saham. Apa yang terjadi adalah hasil dari kekuatan faktor Pengaruh. Saatchi kehilangan jabatan, peran, dan posisinya, tetapi dia tetap menjadi pemimpin.
Dalam realitanya, menjadi seorang pemimpin tidak mudah. Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dan menciptakan perubahan yang positif. Namun, dengan menyadari mitos-mitos tentang kepemimpinan yang salah kaprah, kita dapat memahami bahwa kepemimpinan sejati bukan hanya tentang jabatan atau posisi seseorang, tetapi tentang kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dan menciptakan perubahan positif yang berdampak jangka panjang.