Memimpin dengan memberi contoh
Manajer dengan gaya kepemimpinan “lakukan apa yang saya ucapkan” bagi masyarakat luas merupakan hal yang lebih lumrah dilakukan oleh seorang sosok manajer, bila dibandingkan dengan pola kepemimpinan “lakukan seperti apa yang saya lakukan”. Di berbagai media hiburan banyak sekali diperlihatkan bahwa seorang manajer atau pemimpin memang seharusnya memiliki perilaku seperti itu.
Pastinya pada suatu titik pada karir seorang karyawan, sebagian besar dari mereka pastilah pernah berada di bawah arahan seorang manajer yang mengharapkan agar bawahannya melakukan perilaku yang tidak pernah dicontohkan oleh manajer itu sendiri.
Meskipun mungkin ada situasi yang memang selayaknya di mana seorang manajer tidak perlu mengikuti aturan yang sama dengan aturan yang dia tetapkan untuk stafnya, ada alasan yang sangat baik bagi seorang manajer untuk juga menjalankan aturan itu — dan memimpin dengan memberi contoh.
Persepsi Keadilan
Seorang manajer pulang dari kantor pada pukul 3:30 sore tiap hari Sabtu, sementara staf lainnya diwajibkan untuk terus melanjutkan perkerjaan sampai pukul 17:00, maka jika muncul keluhan di antara para staf, itu merupakan hal yang wajar.
Dalam jangka panjang, contoh standar ganda yang berulang dan diketahui banyak pihak dapat berdampak buruk pada moral dan produktivitas.
Karyawan akan cenderung tidak mau bekerja lebih keras ketika mereka merasa diminta untuk melakukan pekerjaan yang terlalu banyak dibandingkan dengan atasan mereka. Bahkan bisa saja karyawan yang merasa kecewa itu mulai mencari pekerjaan alternatif.
Hubungan Antara Kesesuaian Perilaku dan Kemajuan
Ketika para manajer mempraktikkan apa yang mereka katakan, hal itu akan memperlihatkan hubungan yang jelas di mata para staf, bahwa jika mengikuti aturan maka akan diberi penghargaan, jika mendapat promosi dan tambahan tanggung jawab maka akan mendapat prestise, dan gaji yang lebih besar.
Seorang karyawan yang melihat atasannya yang secara konsisten menghadiri rapat wajib, mengirimkan laporan secara rutin, datang lebih awal, dan mau bekerja lembur akan menyadari bahwa kebiasaan itu adalah perilaku yang diharapkan oleh perusahaan dari para manajernya. Dengan asumsi bahwa karyawan tersebut bercita-cita untuk maju, maka dia memiliki pemikiran kalau itu adalah resep yang harus dia ikuti.
Contoh Konkret tentang Bagaimana Menjalankan Arahan
Ungkapan “memimpin dengan memberi contoh” biasanya diartikan sebagai memberikan gambaran umum tentang apa yang harus dilakukan. Tetapi dalam arti yang lebih literal, hal ini bisa juga menjadi contoh yang tepat tentang bagaimana karyawan melakukan tugas tertentu atau memenuhi standar tertentu.
Apakah bekerja sehari penuh berarti 8:00 pagi sampai 5:00 sore? Ataukahaktivitas kurang dari 10 jam sehari akan dianggap kurang jika menurut standar budaya perusahaan? Mungkin sudah menjadi kebiasaan bagi setiap orang, termasuk pimpinan eksekutif, untuk bekerja setengah hari pada hari Jumat dan Sabtu selama bulan puasa? Apa yang seharusnya dilakukan karyawan, manajer dapat memberikan contoh penting untuk diikuti oleh staf mereka, dengan menjalankan perilaku yang diinginkan.
Meskipun tidak semua persyaratan staf harus dipenuhi oleh manajer. Namun ada banyak manfaat penting ketika memimpin dengan memberi contoh, diantaranya dampak positif pada moral, pemodelan perilaku yang diinginkan, dan pengembangan karyawan.