Menciptakan Kesan baik di Dunia Maya
Kesan awal merupakan hal yang sangat penting dalam berbagai macam urusan, dan dalam lingkungan kerja prinsip seperti itu juga berlaku. Baik atau buruk, kesan pertama staf terhadap anggota tim, bawahan, atau supervisor dapat memiliki konsekuensi yang signifikan dan kesan itu dapat membekas dalam jangka waktu yang lama.
Sayangnya, bagi banyak orang yang baru bekerja sejak momen merebaknya pandemi secara global, beberapa interaksi di lingkungan kerja mungkin hanya terjadi selama perusahaan telah menerapkan pola kerja jarak jauh yang harus dilaksanakan sebagai bentuk kepatuhan terhadap protokol keselamatan menghadapi pandemi COVID-19. Bagi sebagian yang lain, bisa jadi malah sebagian besar interaksi di lingkungan kerja mereka mungkin bisa digolongkan dalam kategori interaksi jarak jauh.
Namun tidak perlu harus menunggu sampai kembali masuk ke kantor dan mengalami pertemuan secara langsung untuk mulai membangun hubungan yang harmonis dan menumbuhkan opini yang baik di antara mereka. Tidak mengalami jalinan kerja secara langsung atau tatap muka seharusnya tidak berarti pula mengalami putusnya jalinan pemikiran di antara karyawan.
Ikatan Virtual alias ikatan di dunia maya
Menjalin ikatan dengan rekan kerja di dunia nyata itu mudah. Jalinan itu bisa dimulai dengan sesi kelompok yang heboh membahas video kekinian yang sedang viral, bahasa tubuh yang bisa diperhatikan melalui arah pandangan mata, diskusi ringan tentang perkembangan politik yang terkini, dan giliran saling mentraktir kopi yang sepertinya tanpa ada kata akhir. Tapi hidup setelah merebaknya pandemi global tidak lagi sesederhana itu. Sekarang banyak orang yang bekerja dari rumah, beberapa alat yang kita miliki untuk digunakan menjalin hubungan hanyalah konferensi video, pesan grup, dan email — bisa disebut sebagai bentuk komunikasi paling dingin dan kering yang pernah digunakan umat manusia.
Artikel ini mempersilahkan pembaca untuk menggunakan strategi berikut agar membuat kesan positif di dunia virtual.
Tersenyumlah.
Hanya karena kita tidak bertatap muka secara langsung, bukan berarti kita tidak boleh tetap tersenyum dan mencoba terlihat ramah. Meskipun konferensi video tidak digunakan, orang sering kali dapat mengetahui saat seseorang tersenyum hanya dari suaranya.
Temukan kesamaan.
Berbagi pengalaman, minat, dan observasi dapat membantu kita berhubungan satu sama lain dan hal itu membuat seseorang menjadi lebih merasa ada kedekatan.
Bersiaplah.
Jangan beranggapan bahwa rapat virtual kurang serius dibandingkan rapat langsung. Kita memiliki kwajiban kepada rekan kerja kita untuk siap tampil, berkontribusi dan bertindak secara profesional.
Beri Apresiasi.
Berikan penghargaan kepada rekan kerja atas pencapaian mereka. Mengakui bahwa pekerjaan rekan kerja itu telah diselesaikan dengan baik, walau hanya dengan beberapa kata, dapat membuat pengaruh besar dalam sikap rekan tersebut terhadap kita.
Bercerita.
Bercerita menarik perhatian orang lain dan membantu mereka mengenal kita lebih baik dan lebih mudah memahami kita melalui pendekatan kontekstual.
Memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya atau memulai pekerjaan baru bisa menjadi pengalaman yang menakutkan, terutama untuk mengenal anggota tim lainnya. Situasi itu jelas diperparah ketika kebanyakan interaksi bersifat virtual.
Staf baru dapat meningkatkan hubungan di lingkungan kerja mereka dengan menggunakan tip sederhana ini, sebab akan semakin relevan bagi semua karyawan karena penggunaan cara komunikasi virtual ini semakin meluas.