Teori Dua Pola Pikir
Sejak dulu, manusia telah memperdebatkan mengapa orang berbeda dalam kecerdasan, moralitas, dan sifat lainnya. Beberapa berpendapat bahwa perbedaan ini berdasarkan faktor fisik seperti bentuk tengkorak atau gen, yang membuat perbedaan tersebut tak terhindarkan dan tak terubah. Yang lain berpendapat bahwa perbedaan ini disebabkan oleh latar belakang, pengalaman, pelatihan, atau cara belajar yang berbeda. Sedangkan Alfred Binet, penemu tes IQ, percaya bahwa pendidikan dan latihan dapat mengubah kecerdasan, meskipun ia mengakui adanya perbedaan individu.
Carol S. Dweck, Ph.D., seorang psikolog yang meneliti tentang pola pikir, mencetuskan teori tentang dua pola pikir atau mindset yang berpengaruh signifikan terhadap kehidupan kita. Penelitian Dweck menunjukkan bahwa cara pandang kita terhadap diri sendiri, khususnya tentang kemampuan dan sifat kita, memiliki dampak besar pada perjalanan hidup kita.
Pola Pikir Tetap (Fixed Mindset): Pola pikir ini mengajarkan bahwa kemampuan dan sifat kita sudah ditentukan sejak lahir dan tidak dapat diubah. Individu dengan pola pikir tetap cenderung berfokus pada membuktikan kemampuan mereka dan menghindari kegagalan karena takut terlihat tidak kompeten.
Pola Pikir Tumbuh (Growth Mindset): Pola pikir ini mengajarkan bahwa kemampuan dan sifat kita dapat dikembangkan melalui usaha, strategi, dan bantuan orang lain. Individu dengan pola pikir tumbuh cenderung mencintai tantangan, belajar dari kegagalan, dan berfokus pada pengembangan diri.
Berikut adalah perbedaan yang menonjol antara kedua pola pikir ini:
Perbedaan dalam Melihat Kegagalan:
Pola Pikir Tetap: Melihat kegagalan sebagai bukti ketidakmampuan dan kegagalan pribadi.
Pola Pikir Tumbuh: Melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.
Perbedaan dalam Melihat Usaha:
Pola Pikir Tetap: Melihat usaha sebagai tanda ketidakmampuan.
Pola Pikir Tumbuh: Melihat usaha sebagai kunci untuk mengembangkan kemampuan.
Perbedaan dalam Melihat Risiko dan Tantangan:
Pola Pikir Tetap: Menghindari risiko dan tantangan karena takut menunjukkan kekurangan.
Pola Pikir Tumbuh: Mencari tantangan dan risiko untuk belajar dan berkembang.
Perbedaan dalam Melihat Potensi:
Pola Pikir Tetap: Percaya bahwa potensi seseorang dapat diketahui dan diukur sejak awal.
Pola Pikir Tumbuh: Percaya bahwa potensi seseorang tidak terbatas dan dapat berkembang seiring waktu.
Perbedaan dalam Melihat Penilaian:
Pola Pikir Tetap: Percaya bahwa penilaian tunggal dapat menentukan kemampuan dan potensi seseorang untuk selamanya.
Pola Pikir Tumbuh: Melihat penilaian sebagai titik awal untuk belajar dan berkembang.
Perbedaan dalam Melihat Pujian:
Pola Pikir Tetap: Merasa terancam oleh pujian yang berfokus pada kemampuan, karena takut kehilangannya.
Pola Pikir Tumbuh: Merasa termotivasi oleh pujian yang berfokus pada usaha dan proses belajar.
Perbedaan dalam Melihat Label Negatif:
Pola Pikir Tetap: Rentan terhadap label negatif, karena percaya bahwa label tersebut mencerminkan kemampuan yang tidak dapat diubah.
Pola Pikir Tumbuh: Tidak terpengaruh oleh label negatif, karena percaya bahwa kemampuan dapat berkembang.
Dweck memperkenalkan dua mindset yang sangat berbeda dan memberikan gambaran awal tentang bagaimana kedua mindset ini mempengaruhi cara kita berpikir, bertindak, dan mencapai tujuan. Ia menekankan bahwa growth mindset dapat membantu kita mencapai potensi penuh kita dan menjalani hidup yang lebih memuaskan.
Pertanyaan untuk Refleksi:
Pola pikir mana yang lebih dominan dalam diri Anda?
Bagaimana Anda dapat menerapkan pola pikir tumbuh dalam kehidupan Anda?
Apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak-anak Anda atau orang-orang di sekitar Anda mengembangkan pola pikir tumbuh?