Perencanaan SDM

Pentingnya Perencanaan Suksesi 1

Ketika kita membicarakan perencanaan suksesi, itu berarti membahas tentang metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi bakat-bakat yang berkualitas dalam lingkup kerja organisasinya. Lalu meningkatkan jabatan SDM mereka dari karyawan menjadi manajer hingga tingkat supervisor dan memperluas pekerjaan ke tingkat tertinggi dalam perusahaan.

Sehingga perusahaan atau organisasi bisa mengembangkan pemimpin-pemimpin masa depan, meningkatkan tingkat jabatan mereka dan mengembangkan bisnis perusahaan dalam waktu minimum. Ketika para pemimpin meninggalkan posisinya, posisi tersebut harus diisi kembali dengan menggunakan model perencanaan suksesi dari tingkat karyawan hingga tingkat supervisor.

Model ini perlu dikembangkan dalam sebuah organisasi, karena mereka yang peduli terhadap kelangsungan bisnis/ perusahaan akan pensiun suatu hari nanti. Selain itu, pengampu kepentingan perusahaan ingin bisnis mereka tumbuh dengan efisien dengan menggunakan model ini.

Suatu organ yang terlibat dalam proses manajemen bertugas membantu memotivasi karyawan, menghemat biaya dan waktu ekstra,. Sementara organ manajemen lainnya akan meminta lebih banyak terkait semua proses ini. Oleh karena itu, terdapat orang-orang yang berposisi dalam manajemen yang disebut SDM (Sumber Daya Manusia) yang memainkan peran penting dalam proses ini. Mereka memutuskan karyawan mana yang akan mendapat kenaikan posisi sesuai dengan dedikasi karyawan itu, yang diimplementasikan dalam pekerjaan.

Proses Perencanaan Suksesi

Kita tahu bahwa di setiap model suksesi memiliki diagram alir yang fungsinya disesuaikan dengan beberapa teknik dan aspek. Sebuah model perencanaan suksesi juga memiliki proses agar bisa bekerja dengan baik demi masa depan. Ini akan membantu pemimpin yang lebih tua agar dapat digantikan oleh pemimpin baru yang dipromosikan dari posisi karyawan atau posisi lain yang lebih rendah. Itulah mengapa perencanaan suksesi sangat penting untuk mengembangkan setiap calon dan menilai jabatan di masa depan. Berikut adalah lima proses perencanaan suksesi yang dapat Anda terapkan dalam model bisnis Anda:

Pertama, identifikasi posisi calon. Mari kita ambil contoh, Anda menjalankan perusahaan dengan 100 anggota tim. Sekarang Anda memiliki kekosongan di posisi pemimpin tim di mana mereka harus mengelola sebuah tim dengan 10 anggota. Sekarang Anda harus mengidentifikasi kandidat dari tim yang dapat mengelola tim. Anda harus memeriksa keterampilan kepemimpinan mereka. Sehingga kemampuan strategi mereka dapat mengelola operasional tim. Karena jika mereka dapat memimpin kelompok dengan baik, mereka dapat meningkatkan posisi mereka menjadi manajer atau sejenisnya.

Kedua, pilih kandidat sesuai dengan kriteria. Sekarang Anda telah mengetahui kriteria dalam memilih kandidat/anggota, yang memenuhi kriteria, seperti keterampilan yang mumpuni, kemampuan, dan pengalaman di bidangnya. Anggota tim tersebut akan berlanjut ke tahap berikutnya yang akan dinilai terkait posisi tertentu.

Ketiga, menilai anggota dan dipersaingkan dengan pemimpin tim saat ini. Ketika orang-orang yang terpilih melanjutkan ke tahap berikutnya, mereka harus bersaing dengan pemimpin tim yang lebih tua, menilai keterampilan, membahas rencana, serta minat perusahaan dengan anggota yang akan menilai posisi tersebut. Sekarang untuk melakukan penilaian, manajemen SDM akan memberikan proses pelatihan dan pengembangan untuk mengidentifikasi potensi mereka pada situasi tertentu. Jika anggota baru bisa bersaing dengan pemimpin saat ini dengan keterampilan dan potensi mereka, maka manajemen SDM dapat menggantikan posisi yang lebih senior dengan para kandidat tersebut.

Keempat, berikan strategi suksesi kepada Pewaris yang mendapatkan posisi. Ketika kandidat mendapatkan posisi lebih tinggi dalam perusahaan. Anggota tersebut harus mendapatkan pengetahuan strategi, pelatihan, pengalaman, dan banyak lagi agar dia dapat mengimplementasikan strategi bersama timnya. Dan memberikan produktivitas yang lebih baik.

Kelima, kembangkan Anggota untuk mencapai posisi yang lebih tinggi. Mereka yang tak terpilih tidak memiliki waktu menunjukkan potensinya untuk saat ini. Mereka diarahkan mencoba lagi dan mencapai semua kriteria sambil bersaing dengan anggota yang menempati posisi saat ini untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman dan keahlian serta kemampuan bersaing dengan orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *