HR Strategic

4 Warna Jenis Perilaku Manusia (3)

Teori kategorisasi Erikson ini selain memiliki kemiripan dengan teori penggolongan perilaku klasik, juga dibangun di atas teori lain yang lebih modern. Walter Moulton Marston, tokoh yang meletakkan dasar teori DISA/DISC juga adalah orang yang menemukan alat pendeteksi kebohongan. Marston memperhatikan bahwa perbedaan mencolok antar individu dalam masyarakat dapat dijelaskan dengan mudah melalui empat hubungan berbeda antara individu dan lingkungannya, yang ia jelaskan sebagai berikut:

  • Dominasi memunculkan aktivitas di lingkungan antagonis.
  • Inspirasi memunculkan aktivitas di lingkungan yang menyenangkan.
  • Penyerahan menghasilkan kepasifan dalam lingkungan yang menguntungkan.
  • Kepatuhan menghasilkan kepasifan dalam lingkungan antagonis.

Erikson cenderung menggunakan istilah Stabilitas daripada Ketundukan dan menggunakan istilah Analitis daripada Kepatuhan. Selanjutnya Marston menjelaskan kategorisasinya dan ciri-ciri yang dimiliki setiap kategori itu sebagai berikut:

     Dominasi berkaitan dengan cara seseorang mendekati masalah dan menghadapi tantangan. Dominasi berkenaan dengan memulai tindakan.

  • Inspirasi adalah kemampuan untuk memengaruhi dan meyakinkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Inspirasi berkenaan dengan melakukan interaksi.
  • Stabilitas adalah tentang penerimaan individu terhadap perubahan. Kebutuhan yang kuat akan stabilitas berarti seseorang menolak perubahan (“masa lalu yang indah”) . Kebutuhan stabilitas yang lebih rendah berarti orang yang lebih suka berpetualang. Stabilitas berkenaan dengan hubungan.
  • Analitik berkenaan dengan mengikuti aturan dan regulasi. Orang analitis tidak dapat menerima bahwa ada yang salah atau terjadi secara acak. Analitik berkenaan dengan pengorganisasian.

Secara umum teori yang diajukan Erikson melalui buku”Surrounded by Idiots” adalah sistem DISA. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa Erikson menggunakan warna, bukan empat sifat seperti yang dijelaskan di atas — terutama karena dia telah menemukan, melalui pengalaman, bahwa orang mengingat dengan lebih baik bila menggunakan cara ini.

Dalam teori yang diajukan Erikson: Orang yang dominan digolongkan sebagai orang Merah; Orang yang menginspirasi dimasukkan dalam golongan orang Kuning; Orang yang stabil digolongkan sebagai orang Hijau; Orang yang analitis adalah golongan orang biru.

Di dunia nyata, terdapat 5% orang yang hanya memiliki satu warna yang mendominasi perilaku mereka, dan lebih dari 80% memiliki kombinasi dua warna yang spektrum perilakunya dapat dijelaskan lebih lanjut. Sisanya—15%—didominasi oleh tiga warna.

Sebelum kita membahas tentang warna, beberapa hal menarik perlu diingat:

  • Perilaku paling umum adalah Hijau dalam kombinasi dengan warna lain (atau bahkan perilaku Hijau seluruhnya). Yang paling tidak umum adalah perilaku Merah seluruhnya atau perilaku Merah yang dikombinasikan dengan satu warna lain.
  • Biru dan Merah, serta Hijau dan Kuning, adalah tipe yang saling melengkapi: mengelompokkan orang-orang dengan warna itu melahirkan tim yang tangguh atau hubungan yang langgeng.
  • Karena di dunia nyata, kebanyakan orang didominasi oleh dua warna, inilah kombinasi spektrum terbaik: Biru-Hijau dan Merah-Kuning.
  • Dalam kebanyakan kasus, Merah dan Hijau gagal bekerja sama, dan, karena ketidaksukaan satu sama lain, lebih baik dikelompokkan terpisah.
  • Terakhir, Kuning dan Biru adalah kombinasi terburuk di antara semuanya: Anda tidak ingin mereka berada di ruangan yang sama, baik sebagai pekerja, teman, atau kekasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *