Memahami Perekrutan Sosial dan Strateginya 1
Perekrutan sosial merupakan metode yang sangat efektif dalam mencari talenta. Di tengah persaingan sengit dalam merekrut talenta, para perusahaan menggunakan pendekatan baru untuk meningkatkan citra perusahaan dan upaya perekrutan mereka.
Perekrutan sosial adalah strategi untuk menarik talenta terbaik melalui jaringan sosial dan profesional guna mengisi posisi yang tersedia.
Perekrutan sosial bisa melibatkan berbagai taktik, seperti mengumumkan posisi lowongan kerja di berbagai jejaring sosial seperti LinkedIn, Facebook, Instagram, GitHub, dan Twitter. Atau dengan menghubungi profesional melalui jaringan sosial dan profesional.
Dengan 79% pencari kerja memanfaatkan media sosial dalam mencari pekerjaan, jelas bahwa media sosial merupakan salah satu metode rekrutmen yang sangat efektif yang harus dimanfaatkan oleh setiap perusahaan.
Selain itu, para pencari kerja menganggap media sosial dan jaringan profesional sebagai sumber informasi pekerjaan yang paling berguna dibandingkan dengan situs lowongan kerja, iklan lowongan kerja, agen perekrutan, dan acara perekrutan.
Namun, bagaimana tepatnya perekrutan sosial dapat membantu meningkatkan upaya perekrutan bakat?
Peningkatan Citra Perusahaan
Perusahaan yang menggunakan media sosial dalam strategi rekrutmen dan perekrutan bakatnya akan lebih berhasil dalam menampilkan budaya perusahaan, nilai-nilai, dan merek perusahaan secara keseluruhan.
Sebelum melamar pekerjaan, calon karyawan biasanya meneliti perusahaan di media sosial untuk mengetahui nilai-nilai karyawan yang ditawarkan.
Dalam memperkenalkan Nilai Karyawan Anda, tidak ada yang lebih meyakinkan daripada testimoni karyawan Anda sendiri. Calon karyawan juga lebih percaya pada informasi yang diberikan oleh karyawan saat ini.
Oleh karena itu, melibatkan karyawan dalam memperkuat nilai tersebut di media sosial pribadi mereka sangat penting.
Meningkatkan Jangkauan dan Referensi
Perekrutan melalui media sosial memungkinkan perusahaan untuk mencapai audiens yang lebih luas dan menjangkau lebih banyak talenta berkualitas. Namun, tanpa dukungan dari karyawan, jangkauan perusahaan akan terbatas.
Melibatkan karyawan sebagai duta merek dan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam program rujukan dan advokasi dapat membantu membangun tim talenta yang berkualitas.
Ada kecenderungan bahwa pencari kerja akan mempertimbangkan tawaran pekerjaan baru jika direkomendasikan oleh koneksi pribadi mereka.
Akses ke Pencari Kerja Pasif
Salah satu tantangan dalam rekrutmen adalah menjangkau pencari kerja pasif. Mereka mungkin tidak aktif mencari pekerjaan namun bersedia mempertimbangkan tawaran yang menarik. Media sosial adalah cara terbaik untuk menjangkau pencari kerja pasif dan menarik mereka ke perusahaan.
Menjangkau Calon Karyawan yang Lebih Unggul
Sebelumnya, telah disebutkan bahwa perekrutan sosial dan partisipasi karyawan dalam upaya perekrutan bakat dapat meningkatkan akses terhadap calon karyawan secara umum. Namun, yang lebih penting adalah kemampuan untuk menjangkau calon karyawan berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi Anda.
Jaringan sosial dan profesional karyawan Anda terdiri dari individu berbakat dengan minat atau latar belakang profesional yang serupa. Jika Anda mencari lebih banyak talenta yang sejalan dengan tim Anda, maka libatkan karyawan dalam strategi perekrutan sosial!
Efisiensi Waktu dan Biaya dalam Perekrutan
Perekrutan sosial telah terbukti menjadi salah satu metode perekrutan yang paling cost-effective untuk menemukan dan merekrut talenta berkualitas. Dengan media sosial, perusahaan dapat mencapai audiens yang lebih luas, sehingga membantu mereka mengisi posisi dengan lebih cepat.
Menurut sebuah survey, 71% perekrut menyatakan bahwa perekrutan melalui media sosial efektif dalam mengurangi waktu untuk mengisi posisi non-manajerial.
Peningkatan Tingkat Retensi Karyawan
Perekrutan sosial memungkinkan perusahaan untuk menjangkau pencari kerja pasif dan meningkatkan referensi karyawan, yang pada gilirannya berdampak positif pada tingkat retensi karyawan.
Menurut penelitian, 47% karyawan yang direferensikan memiliki tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi dan cenderung bertahan lebih lama di perusahaan. Karyawan yang terlibat secara sosial juga cenderung lebih optimis, terinspirasi, terhubung, dan loyal.