Bertindaklah Seperti Raja agar Berkuasa 4
Sikap meniru raja bisa memiliki manfaat yang beragam. Para penipu telah lama mengetahui pentingnya berperan seolah-olah mereka adalah orang berkedudukan tinggi, seperti bangsawan. Dengan cara ini, mereka bisa meraih keuntungan dengan lebih mudah. Mereka dapat melucuti senjata korban tanpa menimbulkan kecurigaan yang berlebihan, atau bahkan mengintimidasi mereka agar mudah dikendalikan. Sebagaimana yang dilakukan oleh Count Victor Lustig, jika Anda mengambil langkah-langkah defensif, seorang penipu akan mudah mengalahkan Anda.
Seorang penipu yang terkenal, Yellow Kid Weil, sering kali menarik perhatian orang kaya. Ia bersikap acuh tak acuh, seolah-olah dia adalah orang kaya yang sangat sukses. Dengan cara ini, ia mengundang orang untuk bergabung dalam aksi penipuan. Mereka memohon agar diterima sebagai rekan penipu, untuk memiliki kesempatan merasakan kekayaan yang tampaknya dimiliki oleh Yellow Kid Weil.
Selain menggunakan trik psikologis ini, ada juga strategi lain yang bisa membantu menciptakan efek ini. Pertama, dengan menggunakan Strategi Columbus, yang mengharuskan Anda selalu berani mengajukan permintaan. Anda harus menetapkan harga tinggi dan tidak boleh goyah.
Kedua, ada Strategi David dan Goliat, di mana Anda menargetkan orang terkemuka dalam suatu lingkungan. Dengan cara ini, Anda menciptakan kesan bahwa Anda adalah pesaing yang kuat.
Ketiga, Anda bisa memberikan hadiah kepada orang-orang di atas Anda. Ini adalah cara untuk mendekati mereka dan membuat mereka merasa seolah-olah Anda berada pada tingkat yang sama. Menerima hadiah menciptakan kesetaraan antara Anda dan penerima hadiah.
Selalu penting untuk mengingat bahwa Anda harus menetapkan harga Anda sendiri, dan sebaiknya jangan terlalu berlebihan terkait permintaan Anda. Jika Anda meminta terlalu banyak, Anda akan mengirimkan sinyal yang salah. Meskipun demikian, penolakan pun bisa menjadi bentuk penghormatan karena menunjukkan kepercayaan diri Anda, dan ini bisa mendatangkan manfaat bagi Anda di masa depan.
Namun, Anda harus berhati-hati agar tidak berlebihan dalam berperilaku seperti seorang bangsawan. Jangan sampai sikap Anda membuat orang tersinggung atau menciptakan kemarahan. Jangan mengabaikan umpan balik dan persepsi orang terhadap Anda.
Sebagai contoh, Charles I, raja Inggris pada tahun 1640-an, menghadapi pemberontakan besar di seluruh negeri. Jika ia mengambil tindakan bijak, mendukung reformasi, dan memberikan sebagian kekuasaannya kepada rakyat, sejarah mungkin berjalan berbeda. Namun, ia memilih untuk tetap teguh pada sikap bangsawannya yang kaku, yang membuat orang semakin marah dan akhirnya memicu pemberontakan.
Yang perlu diingat adalah bahwa kepercayaan diri bukanlah hal yang negatif, sedangkan kesombongan dan penghinaan adalah termasuk diantaranya. Ingatlah untuk tidak berperilaku terlalu sombong atau meremehkan orang lain. Terlalu jauh dalam berperilaku seperti bangsawan juga bisa berbahaya. Selalu pertahankan keseimbangan dalam berperilaku agar Anda bisa tetap berhasil tanpa menghadapi konsekuensi yang tidak diinginkan.