Ringkasan Buku – The Fifth Discipline (5)
Melanjutkan bagian keempat yang sudah membahas disiplin visi bersama, kali ini kita akan membahas disiplin berikutnya.
Disiplin Pembelajaran Tim
Pembelajaran Tim merupakan usaha menyelaraskan tindakan dan kemampuan organisasi terhadap visi masa depannya. Keselarasan adalah prasyarat dalam pemberdayaan individu. Memberdayakan individu ketika tidak ada keselarasan – atau mungkin dengan tingkat keselarasan yang rendah – hanya memunculkan kekacauan dan pemborosan energi. Pembelajaran tim menyelaraskan dan mengembangkan kapasitas tim secara keseluruhan, membangun bakat dan visi individu untuk mencapai hasil yang kemungkinan tidak dapat diraih anggota jika sendirian.
Dalam organisasi, pembelajaran tim melibatkan 3 dimensi utama:
- Pemikiran mendalam tentang masalah yang kompleks, memantik potensi banyak pikiran untuk menjadi lebih cerdas daripada satu pikiran.
- Tindakan yang inovatif dan terkoordinasi, dengan kepercayaan operasional tentang bagaimana anggota dapat bergantung satu sama lain dan saling melengkapi tindakan mereka.
- Belajar lintas tim. Anggota tim biasanya juga berinteraksi dan bekerja dengan tim lain, sehingga menyebarkan pembelajaran ke seluruh tim.
Untuk mengembangkan pembelajaran tim, berikut adalah beberapa cara yang perlu Anda lakukan.
- Mempromosikan Dialog dan Debat: Organisasi pembelajaran menggunakan diskusi dan dialog wacana di antara para staf tentang berbagai pengetahuan tim, lalu memastikan konten itu disebarluaskan.
- Menggunakan konflik secara konstruktif: orang yang berbeda memiliki ide yang berbeda tentang bagaimana mencapai visi organisasi. Ketika perbedaan -perbedaan ini terungkap, maka kreativitas dan pembelajaran tim berkembang dengan cepat.
Pembelajaran tim sangat penting bagi organisasi untuk terus belajar dalam jangka panjang, mempertahankan kualitas stafnya secara keseluruhan. Pembelajaran tim mempromosikan lingkungan kerja yang sehat, udara yang penuh dengan suasana ramah yang memotivasi orang untuk maju sebagai satu kesatuan. Tim bagus itu dibuat, bukan dilahirkan. Agar sebuah tim dapat mencapai hasil yang luar biasa, tim ini harus belajar tumbuh dan matang secara kolektif dan mudah-mudahan, lingkungan persatuan yang ramah ini akan membuahkan hasil jangka panjang yang lebih baik.
Disiplin Berpikir Sistemik
Inilah “Disiplin Kelima” – pedoman organisasi pembelajaran – yang mendasari dan menyatukan empat disiplin sebelumnya. Keempat disiplin sebelumnya memang penting, tetapi lebih penting bagi keempatnya untuk berproses bersama.
Sistem pendidikan – juga manajemen tempat kita berkarir – telah melatih kita untuk memecah masalah menjadi bagian-bagian kecil. Ini membuat tugas-tugas rumit dapat dikelola, tetapi kita tidak lagi melihat keterhubungan dan gambaran besarnya.
Oleh karena itu, pemikiran sistemik adalah disiplin kelima, ini mengintegrasikan yang lain dalam serangkaian teori dan praktik yang koheren. Disiplin inilah yang memungkinkan Anda melihat sesuatu secara keseluruhan, memahami keterkaitan dalam sebuah persoalan.
Disiplin ini diperlukan karena adanya kompleksitas kehidupan sehari -hari. Saat ini, manusia dapat menciptakan begitu banyak informasi melebihi kapasitas kemampuan analisa manusia itu sendiri. Masalah tidak lagi memiliki penyebab yang sederhana dan eksplisit.