Retensi Karyawan

Meningkatkan Produktivitas Karyawan melalui Humor 

Tertawa adalah obat paling mujarab. Tapi ternyata tertawa juga bisa meningkatkan kreativitas dan mengurangi stres di tempat kerja. Humor merupakan dimensi terpenting dari otak manusia. Humor membuat kita berpikir asimetris, meningkatkan kreativitas, dan memberi energi pada kita.

Tertawa juga merupakan salah satu bentuk manajemen stres terbaik.

Bagaimana manajemen bisa memanfaatkan humor untuk memunculkan potensi terbaik pada diri para karyawan? Apa saja kiat yang harus dilakukan?

Manajemen yang Harus Memulai  

Jajaran pimpinan mempunyai peran penting dalam menciptakan suasana di ruang kerja. Karyawan biasanya akan menyesuaikan kondisi kerja dengan suasana hati atasannya. Humor dalam berbagai aktifitas kerja bisa mencairkan suasana, membangun kepercayaan, menghilangkan jarak membuat karyawan tidak takut memulai pembicaraan dengan atasannya.

Namun bukan berarti setiap jajaran pimpinan harus pandai melucu, cukup dengan membiasakan diri tersenyum, tidak melihat semua masalah disertai rasa tegang, dan tidak terlalu membesarkan kesalahan yang memang di luar kendali itu sudah dapat mendinginkan suasana hati.

Memilah Gaya Humor 

Terdapat beberapa gaya humor yang biasa diekspresikan oleh seseorang.

  1. Afiliasi. Ini adalah jenis humor yang positif, tidak mengandung unsur permusuhan, kompetisi, dan perbandingan yang digunakan untuk mencairkan suasana. Humor ini biasanya berupa lelucon spontan dan cerdas tanpa membuat orang lain tersinggung.
  2. Agresif. Jenis humor yang bernuansa dominasi dalam situasi sosial. Humor yang mengandung sarkasme, merundung, menggoda bahkan meremehkan orang lain.
  3. Menghibur diri sendiri. Jenis humor ini merupakan bentuk proaktif untuk mengatasi stres. Lelucon ini biasanya dengan menganggap ringan suatu masalah, memandang lucu suatu masalah yang dialami dan menganggap sebagai pengalaman yang menghibur.
  4. Memperolok diri sendiri. Lelucon yang diciptakan dengan menggunakan diri sendiri sebagai bahan tertawaan.

Meskipun ingin mencairkan suasana, hendaknya kita bisa melihat konteks lingkungan kita dan pandai-pandai memilih jenis lelucon. Kesalahan melemparkan candaan bisa semakin membuat keruh keadaan bukannya malah semakin mempererat hubungan anggota tim.

Menurut penelitian, lelucon menghibur diri sendiri yang di sampaikan seorang atasan mampu memberikan dampak positif bagi karyawan. Sedangkan lelucon yang memperolok diri sendiri dapat sesekali diungkapkan untuk meredakan ketegangan suasana kerja.

Sertakan Pernak-pernik Lucu dan Menyenangkan di Kantor 

Terdapat berbagai cara tanpa harus mengeluarkan biaya atau yang berbiaya murah untuk menciptakan suasana menyenangkan di lingkungan kerja. Berikut ini ada beberapa cara sebagai alternatif.

  • Menempelkan poster penyemangat yang bernuansa humor. Materi seperti ini banyak di internet.
  • Memutar acara lawakan di televisi kantin pada waktu makan siang.
  • Menceritakan lelucon pendek sesaat sebelum rapat.
  • Mengadakan senam bersama dengan iringan musik lucu dan gerakan yang juga lucu.

Hormati Keragaman Selera Humor 

Setiap kebijakan untuk mengadakan kegiatan yang menghibur di tempat kerja perlu mempertimbangkan kepribadian yang berbeda di kantor. Sesuatu yang menarik bagi departemen penjualan mungkin tidak menarik untuk orang-orang TI. Jadi Jangan memaksa karyawan untuk ikut serta dalam suatu acara hiburan.

Mendatangkan Narasumber Lucu 

Pada saat perusahaan mengadakan acara yang membutuhkan narasumber, misalkan pelatihan, pengajian, forum motivasi, mintalah kepada narasumber untuk memasukkan unsur humor. Atau sekalian mengundang narasumber yang memang sukanya melucu.

Humor bisa menjadi metode yang baik untuk meningkatkan moral dan meningkatkan optimisme. Menumbuhkan situasi tawa adalah strategi bisnis yang cerdas.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *