Training & Development

Bagaimana Mencapai Keselarasan Antara Pelatihan dan Tujuan Perusahaan

Dalam postingan sebelumnya kami membahas pentingnya menyelaraskan pelatihan karyawan dengan tujuan bisnis dan strategi perusahaan yang lebih luas. Pelatihan dengan fokus pada strategi dan tujuan perusahaan memastikan staf berada pada kondisi paling siap untuk melaksanakan strategi itu pada tingkat taktis sehari-hari dan memastikan mereka fokus pada tujuan tersebut.

Dalam postingan ini, kita akan membahas beberapa langkah konkret tentang bagaimana mencapai keselarasan itu dalam praktiknya. 

Dengan mengandalkan kemudahan internet untuk mencari berbagai data mengenai SDM, kami coba merangkum sejumlah artikel yang secara praktis membahas hal ini. Semua artikel itu mengemukakan langkah-langkah untuk menyelaraskan pelatihan dengan strategi perusahaan. Kami mengambil sedikit dari masing-masing artikel itu untuk menyusun tujuh langkah dalam postingan ini.

1. Jelaskan Tujuannya

Langkah pertama adalah memahami apa tujuan strategis perusahaan. Sungguh mengejutkan, ternyata banyak karyawan — bahkan mereka yang memegang peran kepemimpinan — tidak mengetahui dengan jelas informasi dasar ini. Departemen pelatihan harus bekerja dengan para pemimpin perusahaan untuk memastikan kejelasan tentang tujuan tersebut.

2. Identifikasi Kesenjangan

Mengidentifikasi kesenjangan dalam mencapai tujuan perusahaan mirip dengan project roadmap. Manajemen mencari tahu di mana posisi organisasi sekarang, dan manajemen lalu menentukan di mana organisasi ingin berada. Perbedaan kedua posisi itu merupakan celah yang harus ditutup. Bisa jadi kurangnya pengenalan brand di pasar, inefisiensi produksi, layanan pelanggan yang buruk, dan sebagainya.

3. Tentukan Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Menutup Kesenjangan Itu

Setelah perusahaan mengetahui celahnya, perusahaan dapat lebih jelas menentukan keterampilan yang dibutuhkan untuk menutup celah tersebut. Misalnya, perusahaan yang memiliki masalah dengan kualitas produk akhirnya mungkin perlu menitikberatkan pada pengembangan keterampilan dalam perbaikan proses dan pengendalian kualitas.

4. Kembangkan Program Pelatihan

Setelah keterampilan yang dibutuhkan teridentifikasi, mengembangkan program pelatihan untuk membantu karyawan mempelajari keterampilan yang diperlukan harusnya cukup mudah. Kemungkinan organisasi lain telah melakukan pelatihan semacam itu; mungkin ada banyak materi yang sudah ada untuk ditinjau dan diambil.

5. Berikan Pelatihan

Penyampaian materi tidak selalu sesederhana kedengarannya. Beberapa aspek diantaranya, penyampaian yang efektif, mengidentifikasi mereka yang akan mendapatkan pelatihan, memastikan staf tersebut hadir dan terlibat dalam inisiatif pelatihan. Saat ini, juga melibatkan penawaran pelatihan dalam berbagai format untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi pelajar individu.

6. Mengukur

Setelah cukup waktu  berlalu, lakukan pengukuran untuk melihat bagaimana karyawan telah mengalami peningkatan dalam keterampilan yang dilatih. Mengukur dan mengomunikasikan hasil pelatihan adalah cara yang baik untuk mengukur kesesuaian biaya — baik dalam hal waktu maupun uang — ketika mengembangkan dan melaksanakan upaya pelatihan.

7. Iterasi dan Ulangi

Terakhir, patut dipahami bahwa perusahaan jarang mendapatkan sesuatu yang 100% benar pada percobaan pertama. Berdasarkan hasil yang diukur, buat modifikasi yang diperlukan pada materi dan proses pelatihan dan ulangi. Iterasi dan ulangi.

Pelatihan yang diorientasikan untuk pelatihan lain hampir selalu membuang-buang waktu dan sumber daya. Sebaliknya, perusahaan perlu memfokuskan upaya pelatihan pada keterampilan dan pengetahuan yang akan membantu mereka mencapai tujuan di masa depan. Langkah-langkah di atas dapat memberikan roadmap tentang bagaimana membuat keselarasan antara pelatihan dan tujuan perusahaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *