Karakteristik Tim Jarak Jauh dan Cara Membuat Mereka Lebih Terlibat 2
Dalam artikel ini, kita akan lanjut membahas karakteristik tim jarak jauh yang sukses dan bagaimana membuat mereka tetap terlibat meskipun secara fisik terpisah. Meskipun lingkungan kerja hybrid dan jarak jauh membawa banyak manfaat, juga ada tantangan dan hambatan yang harus diatasi. Apa yang dapat dilakukan organisasi untuk memanfaatkan dampak positif dari kerja jarak jauh dan mengatasi sisi negatifnya?
Manajemen perlu mempermudah akses informasi bagi semua karyawan.
Komunikasi asinkron mengharuskan perusahaan untuk lebih baik dalam mengatur informasi dan membuatnya mudah diakses oleh setiap karyawan – baik melalui komputer maupun perangkat mobile. Perlu dihindari pencarian informasi yang berlebihan dan kelebihan informasi. Ini dapat menyebabkan frustrasi di tempat kerja dan menurunkan produktivitas. Saat ini, karyawan mengharapkan informasi yang relevan disajikan dengan tepat waktu.
Namun, masih terdapat kesenjangan yang besar antara kemudahan karyawan dalam mengakses data dalam kehidupan pribadi mereka dan mengakses informasi dari organisasi. Pengalaman teknologi konsumen yang diharapkan oleh karyawan di tempat kerja terhambat oleh kesulitan dalam mengakses dan memproses informasi penting. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti izin yang terbatas, dan kurangnya konten yang terpusat dan diperbarui.
Perusahaan perlu mengorganisir pembentukan tim virtual.
Tujuan dari pembentukan tim adalah untuk meningkatkan rasa kepemilikan yang berdampak langsung pada motivasi dan retensi karyawan. Meskipun tim jarak jauh Anda tidak dapat bertemu langsung, ini tidak berarti Anda tidak perlu mencari cara untuk membantu mereka tetap terhubung. Meskipun tim Anda berada di lokasi yang berjauhan, mereka masih dapat berinteraksi satu sama lain dan tidak merasa terlalu sendirian melalui kegiatan membangun tim virtual. 💡Budaya perusahaan Anda memainkan peran penting dalam memotivasi tim jarak jauh dan mendorong kolaborasi di tempat kerja.
Perusahaan bisa menjajaki penerapan program kesejahteraan.
Meskipun pekerjaan jarak jauh memiliki banyak manfaat, ada juga beberapa aspek negatif yang serius. Beberapa tim dan individu yang bekerja jarak jauh sulit untuk melepaskan diri dari pekerjaan setelah jam kerja, yang menjadi penyebab utama kelelahan. Kelelahan ini, bersama dengan isolasi sosial, adalah dua alasan utama mengapa banyak perusahaan mulai menerapkan program kesejahteraan karyawan untuk menunjukkan dukungan kepada tim jarak jauh mereka.
Organisasi harus bisa memanfaatkan keunggulan teknologi.
Menurut penelitian, karyawan menghabiskan sekitar 50% lebih banyak waktu untuk melakukan pekerjaan kolaboratif. Kolaborasi tersebut sebagian besar dilakukan melalui solusi tempat kerja digital. Namun, teknologi ini dapat meningkatkan atau menghambat kebahagiaan dan kesuksesan karyawan kita di tempat kerja! Sebuah studi terhadap lebih dari 1.500 pekerja di bidang pengetahuan menemukan bahwa karyawan yang tidak puas dengan teknologi dan alat yang mereka gunakan dua kali lebih mungkin mengatakan bahwa mereka merasa lelah. Mereka menganggap perusahaan bertanggung jawab dalam menyediakan teknologi yang tepat untuk melakukan pekerjaan.
Di tengah banyaknya solusi teknologi yang tersedia di pasar, mungkin sulit bagi pengusaha untuk memahami solusi mana yang paling cocok dengan kebutuhan organisasi mereka. Tiga kategori teknologi tempat kerja yang paling populer yang diadopsi oleh organisasi adalah: Platform pengalaman karyawan, Aplikasi keterlibatan karyawan, dan Aplikasi komunikasi internal.
Apakah tim jarak jauh lebih produktif dibandingkan dengan karyawan di kantor? Pada awal pandemi lalu, banyak perusahaan berpikir bahwa pekerjaan jarak jauh tidak akan pernah berhasil melampaui pencapaian sebelumnya. Namun, sudah banyak laporan yang membuktikan sebaliknya. Laporan Gallup menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan pekerja jarak jauh lebih tinggi sebesar 32% dibandingkan dengan pekerja di kantor sebesar 28%. Kinerja karyawan meningkat sebesar 22% ketika mereka dapat bekerja dari rumah, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Stanford.
Menurut survei Alfresco, hampir 83% profesional bergantung pada teknologi untuk berkolaborasi. 82% peserta juga merasa akan terkena dampaknya jika teknologi untuk berkolaborasi ini hilang. Oleh karena itu, perusahaan di seluruh dunia dihadapkan pada tantangan untuk membangun tempat kerja digital yang lebih kolaboratif, intuitif, dan aman untuk tim jarak jauh mereka. Platform kerja digital ini memungkinkan organisasi untuk membuat dan mempublikasikan konten menarik dalam skala besar, menjangkau setiap karyawan dengan berita dan peringatan real-time, mendorong advokasi karyawan, dan memberikan wawasan berharga sehingga manajer dapat mengambil keputusan terkait sumber daya manusia secara tepat waktu dan terinformasi.