Motivasi Kerja

bag 3 Hirarki Kebutuhan Maslow di Lingkungan Kerja

Pada artikel sebelumnya Maslow telah menambahkan hierarkinya menjadi 7. Berikutnya ia menambah 1 lagi.

Dalam hirarki Kebutuhan 8 Tahap, Maslow lagi-lagi menjaga kebutuhan yang wajib terpenuhi tetap sama dan menambahkan satu tingkat terakhir di atas tujuh kebutuhan yang ia ungkapkan sebelumnya.

Transendensi adalah puncak piramida dalam versi 8 Tahap Hirarki Kebutuhan Maslow dan mengacu pada kebutuhan spiritual. Kita menjadi termotivasi oleh nilai-nilai yang melampaui diri kita.

Aplikasi Hirarki Kebutuhan Maslow di Tempat Kerja

Hirarki Kebutuhan Maslow tidak hanya ada dalam kehidupan pribadi, kesemuanya itu ada dalam semua aspek kehidupan kita. Maka semua kebutuhan yang dijelaskan Maslow dalam Teori Motivasi Manusia adalah kebutuhan yang juga ingin dipenuhi oleh karyawan di tempat kerja. 

Untuk memotivasi karyawan, organisasi perlu memikirkan cara untuk memberi insentif kepada karyawan sehingga mereka merasa seolah-olah setiap kebutuhan terpenuhi. Ini akan memberi karyawan motivasi untuk naik hierarki. Dalam hal ini kita berpedoman pada teori awal Maslow.

Berikut adalah beberapa contoh tindakan yang dapat dilakukan pengusaha untuk memotivasi karyawan menggunakan Hirarki Kebutuhan Maslow.

1. Kebutuhan Fisiologis di Tempat Kerja

Jika karyawan tidak dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dasar mereka, maka mereka tidak akan termotivasi untuk mencoba dan pindah ke tingkat berikutnya. Pemberi kerja harus memastikan bahwa karyawan memiliki lingkungan kerja yang nyaman, termasuk akses ke air bersih dan toilet.

2. Kebutuhan Keamanan di Tempat Kerja

Semangat kerja karyawan akan rendah jika karyawan tidak merasa aman. Itu bisa berarti mereka bekerja di lingkungan yang memiliki standar keselamatan rendah, tidak aman, atau bisa juga berarti merasa takut kehilangan pekerjaan. Perusahaan harus memastikan karyawan bekerja di lingkungan yang aman, dan perusahaan memperlakukan mereka dengan adil. Menangani segala ketidakjelasan dan PHK dengan penuh perhitungan dan hati-hati.

3. Kebutuhan Sosial di Tempat Kerja

Karyawan ingin merasa mereka adalah bagian dari perusahaan. Sebagai pemberi kerja, Anda harus memastikan bahwa Anda memberikan kesempatan bersosialisasi untuk membangun tim kepada karyawan. 

Akan sangat membantu jika Anda juga berkomunikasi secara teratur dengan tim kepemimpinan yang lain  untuk menghubungkan mereka yang berada dalam “lingkaran” walau apapun yang terjadi dalam organisasi. Komunikasi reguler menjadi sangat penting jika Anda mengelola pekerja online.

4. Kebutuhan Penghargaan di Tempat Kerja

Karyawan ingin merasa bahwa mereka melakukan pekerjaan dengan baik dan mereka menerima pengakuan atas upaya tersebut.

Sebagai pimpinan, ada banyak strategi pemberian perhatian lebih pada karyawan untuk meningkatkan harga diri mereka. Pengakuan dapat mencakup peluang karir, tugas khusus, pelatihan, pujian, tunjangan dan penghargaan, dan melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan .

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri di Tempat Kerja

Ketika semua kebutuhan lain telah terpenuhi, karyawan akan ingin menjadi yang terbaik yang mereka bisa dalam bidang pekerjaannya.

Sebagai pemberi kerja, adalah tanggung jawab Anda untuk membantu karyawan menjadi versi terbaik dari diri mereka. Bersinergilah bersama setiap karyawan dengan menempatkannya dalam situasi yang menantang di mana mereka merasa diberdayakan untuk mengerahkan kemampuannya. Namun, berhati-hatilah agar mereka tidak berada dalam situasi yang terlalu menantang karena ini akan menurunkan motivasi.

bersambung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *