Business Coaching

Inovasi Struktur (2)

Inovasi struktur bertujuan untuk mengatur sumber daya perusahaan dengan cara yang unik sehingga dapat menghasilkan nilai tambah. Inovasi tersebut dapat meliputi berbagai hal, mulai dari sistem manajemen bakat yang unggul, pembangunan budaya perusahaan yang khas dan konsisten, hingga pengelolaan peralatan modal yang cerdas.

Pada tahun 1985, Paragon Technology and Innovation didirikan sebagai sebuah usaha kecil dengan hanya 2 orang karyawan yang berbasis di rumah. Saat ini, perusahaan telah berkembang menjadi perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia yang memiliki 6 merek populer, yaitu Puteri, Wardah, Make Over, Emina, Kafh, dan Labore. Perusahaan ini memiliki 10 ribu karyawan dan memiliki R&D terluas di Indonesia.

Kunci kesuksesan Paragon adalah inovasi dalam menerapkan lima nilai inti perusahaan yang membantu mereka menjadi organisasi yang bermanfaat, bertumbuh, dan berkelanjutan dengan signifikansi dalam setiap prosesnya. Lima nilai inti tersebut adalah Ketuhanan, Kepedulian, Kerendahan hati, Ketangguhan, dan Inovasi. Sebagai perusahaan yang tumbuh di negara yang mayoritas masyarakatnya religius, dengan menyatakan bahwa bekerja merupakan bagian dari ibadah secara formal, membuat para pekerja merasakan nilai lebih dalam setiap aktifitasnya di perusahaan. Rasa ini membuat pekerja memiliki motivasi yang bersifat transenden. Motivasi ini lalu mendasari nilai-nilai lain yang lebih bersifat terapan.

Sebagai hasilnya, Euromonitor International InCosmetics Paris 2016 menempatkan Wardah sebagai merek tercepat tumbuh keenam di dunia. Wardah menjadi merek Indonesia pertama yang memperoleh penghargaan ini, yang disebabkan oleh pertumbuhan yang sangat cepat. Paragon terus berkembang dan menjadi pemimpin pasar kosmetik di Indonesia, khususnya sebagai pemimpin pasar produk make-up dan pelembab nomor satu.

Whole Foods merupakan contoh inovasi struktur pada pengelolaan sumber daya manusia dan pengorganisasian perusahaan. Pada tahun 1980, John Mackey mendirikan perusahaan ini di Austin, Texas dengan tim sebanyak 19 orang. Hingga tahun 2012, Whole Foods telah menambah lebih dari 65.000 orang dalam timnya dan memiliki lebih dari 310 toko yang tersebar di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.

Whole Foods dikenal karena manajemennya yang sangat terdesentralisasi. Setiap toko memiliki tim yang mandiri dan otonom, yang bertanggung jawab atas pengelolaan departemen, keputusan tentang produk, serta cara menampilkan produk tersebut. Tim juga memiliki kewenangan dalam memilih anggota tim baru, di mana setiap keputusan harus mendapat persetujuan dari dua pertiga anggota tim. Setiap toko dikelola secara independen dalam laporan Laba & Rugi dan setiap tim memiliki target kinerja yang jelas.

John Mackey menyebut struktur perusahaan sebagai “organisasi kepercayaan tinggi”. Menurutnya, membangun tim kecil yang saling terkait membantu memastikan bahwa kepercayaan dapat mengalir di seluruh organisasi, termasuk dalam tim, lintas tim, ke atas dan ke bawah. Informasi terperinci tentang departemen, penjualan produk, dan profitabilitas dibagi dengan transparansi yang radikal. Meskipun dampaknya para karyawan digolongkan sebagai “orang dalam” oleh SEC, lembaga yang meregulasi urusan finansial, transparansi ini memicu kinerja perusahaan. Tim menggunakan data untuk mempelajari strategi mana yang terbaik; bertukar review tentang kinerja karyawan, tim, dan toko. Maka terjadilah inovasi yang terdesentralisasi dan penguatan jaringan antar tim, sehingga perusahaan terus berusaha meningkatkan kinerjanya.

Inovasi struktur dapat bermacam-macam bentuknya, tetapi pada intinya, mereka memiliki satu karakteristik yang sama, yaitu komitmen. Di balik setiap inovasi struktur yang hebat adalah perusahaan yang bersedia berbeda dan mengambil risiko. Imbalan dari pengambilan risiko seperti itu adalah efisiensi yang meningkat, keuangan yang lebih kuat, dan karyawan yang puas dan lebih termotivasi, yang biasanya membentuk sebuah “jurang pemisah yang lebar” – yang tampaknya tidak akan terlampaui oleh pesaing. Inovasi struktur terbaik sangat sulit bagi pesaing untuk mereplikasinya dan dapat secara mendasar mendefinisikan kembali apa yang mungkin bagi perusahaan dalam suatu industri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *