Budaya Organisasi

Saling Percaya di Tempat Kerja – Mengapa Penting dan Bagaimana Membangunnya (2)

Kepercayaan di tempat kerja telah muncul sebagai salah satu topik terpopuler sejak awal pandemi hingga saat ini. Salah satunya karena cara kerja hybrid jadi norma baru organisasi. Melanjutkan bagian sebelumnya, berikut adalah beberapa nilai penting adanya saling percaya di lingkungan kerja.

Kepercayaan meningkatkan efisiensi, keterlibatan, dan produktivitas.

Dalam penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, disajikan beberapa data yang menunjukkan kerugian perusahaan di AS akibat hilangnya rasa keterlibatan karyawan, dengan besaran antara USD 450 miliar hingga USD 550 miliar setiap tahun. Bagaimana hal ini terkait dengan kepercayaan di tempat kerja? Data berikut memberikan jawaban atas hal tersebut; terdapat 96% karyawan yang merasa keterlibatan dalam pekerjaan dan mempercayai manajemen, sementara hanya 46% karyawan yang kehilangan rasa keterlibatan yang mempercayai manajemen.

Selain keterlibatan, ada beberapa hal yang diperoleh dari penelitian mengenai manfaat dari adanya kepercayaan di tempat kerja, yaitu: produktivitas karyawan meningkat sebesar 50%; energi di tempat kerja meningkat sebesar 106%; jumlah hari sakit karyawan berkurang sebesar 13%; perusahaan yang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi memiliki produktivitas yang lebih tinggi sebesar 186% dibandingkan perusahaan yang memiliki tingkat kepercayaan yang rendah.

Kepercayaan meningkatkan proses pengambilan keputusan.

Tempat kerja yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi ditandai dengan adanya kepercayaan yang timbal balik. Artinya, karyawan mempercayai atasan dan eksekutif lainnya, sedangkan jajaran manajemen juga mempercayai tim mereka. Ketika sinergi seperti itu terjadi, manajer cenderung memberdayakan karyawan untuk membuat keputusan sendiri, dan karyawan merasa percaya diri dan berani untuk melakukannya.

Kepercayaan mengurangi stres dan kelelahan di tempat kerja.

Berdasarkan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, karyawan yang mempercayai atasan mereka mengalami stres 74% lebih sedikit dan kelelahan 40% lebih sedikit. Karena stres dan kelelahan dapat berdampak negatif pada motivasi dan produktivitas karyawan, pengusaha berusaha mencari cara untuk mengurangi kedua hal tersebut di tempat kerja mereka. Maka dari itu, membangun kepercayaan di tempat kerja menjadi hal yang penting. Kepercayaan dimulai dari komunikasi terbuka, sehingga pemberi kerja perlu menciptakan budaya perusahaan yang mendorong transparansi, dan berkomunikasi secara teratur dengan karyawan untuk menurunkan tingkat stres dalam organisasi.

Kepercayaan meningkatkan loyalitas dan retensi karyawan.

Seringkali, kebosanan yang dirasakan oleh karyawan dapat mengakibatkan mereka pindah dari perusahaan. Menurut penelitian dari Accenture, karyawan yang merasa lelah memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk meninggalkan tempat kerja mereka. Lebih lanjut, penelitian tersebut menunjukkan bahwa 67% dari pekerja seringkali atau selalu merasa lelah, dengan 63% di antaranya cenderung mengambil cuti sakit. Kondisi tersebut seringkali dipicu oleh rasa khawatir yang berkaitan dengan pekerjaan, dan karyawan mungkin tidak nyaman untuk membicarakannya. Dalam hal ini, sepertiga dari karyawan menyatakan bahwa mereka akan tinggal lebih lama dengan pemberi kerja mereka jika pimpinan mereka memenuhi janjinya, sementara 28% mengungkapkan bahwa mereka akan memperpanjang masa kerja jika transparansi diterapkan di semua tingkatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *