Cara Mengembangkan dan Menerapkan Strategi SDM yang Efektif (bag 3)
Terdapat beberapa prinsip terbaik yang harus diikuti saat menyusun strategi SDM. Dari keseluruhan 5 langkah, kami telah membahas poin pertama pada baggian sebelumnya, dan berikut adalah poin selanjutnya.
2. Identifikasi seperti apa kesuksesan itu
Dalam menetapkan tujuan atau sasaran, sekadar menyusun strategi hanyalah proses awal sebelum memulai pertempuran. Ini bukanlah proses satu langkah lalu selesai. Faktanya, ada banyak hal lain yang perlu Anda lakukan setelah dokumen strategi SDM ditandatangani. Kesemuanya adalah tentang bagaimana mendorong kesuksesan tambahan hingga Anda mencapai atau bahkan melampaui tujuan yang Anda nyatakan.
Jadi, saat mengembangkan strategi SDM, Anda harus berulang kali bertanya pada diri sendiri, “Seperti apa kesuksesan itu?” Lagi pula, lebih mudah untuk membangun strategi dengan mengacu pada keadaan akhir yang diinginkan daripada membuat kerangka kerja strategis untuk kemudian membiarkan sisanya hanya jadi peluang.
Untuk menjaga proses penetapan tujuan lebih teratur, pertimbangkan untuk membangun strategi SDM Anda di sekitar empat bidang internal yang paling utama:
- Budaya: Bagaimana strategi ini akan memperbaiki, mengubah, memperkuat, atau bahkan mengubah aspek tertentu dari kepemimpinan sehari-hari dan pengalaman karyawan dalam organisasi Anda?
- Organisasi: Bagaimana strategi ini akan mengoptimalkan struktur hierarki organisasi Anda, menyempurnakan jalur pelaporan, dan mengidentifikasi kebutuhan peran pekerjaan baru?
- Orang: Bagaimana strategi ini akan mendukung pengembangan, pertumbuhan, kesuksesan, dan kebahagiaan yang berkelanjutan dari orang-orang dalam organisasi Anda?
- Sistem SDM: Bagaimana strategi ini akan merampingkan proses yang digunakan di seluruh bidang manajemen bakat, mulai dari rekrutmen hingga pelatihan hingga kompensasi (dan seterusnya)?
Setelah Anda menentukan seperti apa kesuksesan itu, Anda perlu mengidentifikasi bagaimana menentukan apakah Anda sudah mencapai tujuan pengelolaan SDM atau belum. Ini bermuara pada penetapan indikator kinerja utama — atau disingkat KPI — dan melacak kemajuannya secara teratur sepanjang tahun. KPI paling sering berupa ukuran kuantitatif, namun juga dapat berbentuk input kualitatif, tergantung pada sifat tujuan Anda.
University of Nottingham bisa dijadikan contoh yang bagus berkenaan dengan strategi SDM yang solid, di mana tujuan utama SDM universitas dipecah menjadi beberapa bagian yang dapat dicapai yang kemudian dipetakan ke ukuran yang terdefinisi dengan baik. Indikator kinerja utama mereka adalah keberhasilan mencapai bagian-bagian tersebut.
Cobalah membuatnya agar dapat lebih mudah dikelola. Untuk menghindari munculnya beban berat karena seolah harus mengatasi rintangan strategi yang cukup besar, kami sarankan untuk memecah strategi Anda menjadi bagian yang lebih mudah dikelola. Misalnya dengan membuat rencana strategis mini triwulanan atau bulanan. Ini juga akan menciptakan strategi menyisihkan waktu, baik pada setiap akhir bulan atau kuartal, untuk meninjau kembali sasaran, memperbarui KPI dengan metrik terbaru, dan menilai mana yang berhasil (dan mana yang belum) — dan kemudian melakukan koreksi langkah , sesuai kebutuhan.
bersambung