Kompetensi SDM

Segitiga Retorika bag 2

Pada bagian sebelumnya, kami telah membahas poin-poin dalam segitiga retorika. Pada atikel ini kami coba untuk memberikan contoh penerapannya.

Misalkan, contoh penggunaan di situasi kerja. Anda ingin meyakinkan jajaran kepemimpinan di perusahaan mengenai proposal yang akan Anda presentasikan.

Awalnya, Anda berencana hanya menyajikan fakta (logos) dalam presentasi, seperti peluang pasar yang belum dimanfaatkan, berapa banyak pekerjaan yang dibutuhkan pada saat implementasi rencana, potensi keuntungan, dsb. Dengan demikian, Anda mengemukakan daya tarik logis dari gagasan itu.

Setelah mempelajari Segitiga Retorika Anda menilai bahwa dengan sedikit daya tarik emosional (etos) sebelum menyajikan gagasan logis dapat lebih meyakinkan jajaran kepemimpinan perusahaan. Maka Anda memutuskan untuk memulai presentasi dengan menggambarkan konsekuensi yang mengerikan bagi perusahaan dan jajaran kepemimpinan jika tidak mengimplementasikan gagasan Anda. Setelah menyampaikan daya tarik emosional, Anda mempresentasikan gagasan logis.

Dalam kondisi ini, Anda tidak perlu menunjukkan kredibilitas diri (pathos) karena Anda  sudah dikenal oleh jajaran kepemimpinan perusahaan.

Seperti yang Anda lihat, menggunakan Segitiga Retorika dalam hal ini dapat membantu membuat argumen Anda lebih kuat. Ternyata banyak konsep di sini mirip dengan Urutan motivasi Monroe.

Sekarang kita akan lanjut untuk membahas masing-masing tiga elemen ini lebih terperinci.

Logos

Di aspek ini Anda mencoba menyajikan argumen dengan cara yang logis. Adapun beberapa pertanyaan yang harus Anda jawab agar gagasan tetap logis adalah:

  • Apakah ada kesalahan logika dalam argumen saya?
  • Apakah proses penyimpulan yang saya jalani tidak runtut?
  • Apakah bukti yang saya gunakan kredibel untuk mendukung argumen saya?
  • Adakah kontraargumennya? Siapkah saya menjawab itu semua?
  • Apakah alur argumen saya logis, dan apakah itu alur terbaik untuk disajikan?
  • Apakah kesimpulannya masuk akal?

Dengan terbangunnya kesamaan logis antara Anda dan audiens, Anda bisa meyakinkan bahwa gagasan Anda masuk akal.

Pathos

Pada aspek ini Anda menyajikan argumen dengan cara yang menarik sisi emosional audiens. Beberapa hal yang harus dijawab agar argumenttasi Anda mampu menyentuh sisi emosional audiens adalah:

  • Emosi seperti apa yang akan saya gunakan; kesedihan, keserakahan, kebanggaan, ketakutan, keinginan awet muda, kedewasaan, kemarahan, patriotisme, cinta, kesetiaan, dsb.
  • Sudahkah terbangun kesamaan emosi dengan audiens? Maksudnya apakah kesamaan itu sudah tersampaikan?
  • Sudahkah kesamaan emosi ini mampu memunculkan kepedulian audiens?

Dengan terbentuknya kesamaan emosional  dengan audiens, peluang audiens untuk menerima gagasan logis Anda lebih besar.

Etos

Di sini Anda mempresentasikan kredibilitas Anda sebagai pembicara atau penulis. Ketika seseorang akan berkomunikasi dengan siapapun, pihak audiens ingin mengetahui dengan siapa mereka berhadapan. Beberapa hal mengenai aspek ini akan kami bahas pada artikel selanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *