Leadership

Hukum Rasa Hormat dalam Kepemimpinan (1)

Dalam kepemimpinan terdapat hukum rasa hormat. Pada prinsipnya, seseorang secara alami mengikuti orang yang lebih kuat dari dirinya, tentu kuat di sini tidak selalu dalam arti fisik. Kisah berikut bisa memberi gambaran tentang hal ini.

Anda mungkin tidak akan menaruh rasa hormat saat pertama kali melihatnya. Harriet Tubman, seorang wanita berperawakan kecil dengan tinggi sedikit di atas satu setengah meter, berusia di akhir tiga puluhan, dan berkulit kasar. Dia tidak bisa membaca atau menulis, dan pakaian yang dikenakannya sudah lusuh meski terlihat rapi. Namun, lebih dari tiga ratus budak dan orang-orang di New England menghormatinya. Meskipun hidupnya sulit dan pekerjaannya tidak tetap, Tubman menjadi pemimpin yang dihormati. Setiap musim semi dan musim gugur, dia menghilang untuk membantu budak-budak melarikan diri menuju kebebasan. Meskipun terlihat tangguh, dia juga sering merasa kelelahan akibat cedera yang dia alami di masa mudanya.

Harriet Tubman juga dikenal dengan nama lain Moses. Saat usianya masih tiga puluhan, dia memiliki kemampuan luar biasa untuk membawa orang keluar dari perbudakan. Tubman memulai hidupnya sebagai seorang budak di Maryland. Pada usia tiga belas tahun, dia mengalami cedera kepala yang akhirnya mempengaruhi kondisi hidupnya. Dia hampir mati dan butuh waktu berbulan-bulan untuk pulih. Pada tahun 1849, Tubman mengambil risiko besar dengan pergi ke Utara mencari kebebasan. Dia memanfaatkan Underground Railroad, sebuah jaringan rahasia yang membantu budak-budak untuk melarikan diri. Tubman tidak hanya mencari kebebasan untuk dirinya sendiri, tetapi juga berjanji untuk membawa keluarganya keluar dari perbudakan. Dia kembali ke Maryland sebagai bagian dari Underground Railroad, membimbing budak-budak yang melarikan diri menuju kebebasan dengan mengandalkan bantuan para simpatisan di sepanjang rute pelarian.

Antara tahun 1850 dan 1860, Harriet Tubman membebaskan lebih dari tiga ratus orang, termasuk sejumlah besar anggota keluarganya sendiri, menuju kebebasan. Dia melakukan sembilan belas kali perjalanan dan sangat bangga karena tak seorang pun yang dipimpinnya hilang dalam pelarian. Dia tidak pernah menyimpang dari jalur yang paling aman dan tidak pernah meninggalkan seorang pun yang ia bawa. Orang-orang di Selatan menawarkan hadiah $12.000 untuk menangkapnya, jumlah uang yang sangat besar. Pada awal Perang Saudara, dia telah membawa lebih banyak orang keluar dari perbudakan daripada siapa pun dalam sejarah Amerika, baik kulit hitam maupun putih, laki-laki maupun perempuan.

Reputasi dan pengaruh Tubman menarik rasa hormat, bukan hanya di kalangan para budak saja. Orang-orang berpengaruh di Utara dari berbagai kalangan mencari kehadirannya. Dia berbicara di pertemuan umum dan di rumah-rumah di seluruh Philadelphia, Pennsylvania; Boston, Massachusetts; St. Catharines, Kanada; dan Auburn, New York, di mana dia akhirnya menetap. Orang-orang terkenal meminta saran dan kepemimpinannya, seperti Senator William Seward, yang kemudian menjadi Sekretaris Negara Abraham Lincoln, dan aktivis anti-perbudakan yang terkenal dan mantan budak, Frederick Douglass. Tubman juga diminta nasihat dan kepemimpinannya oleh John Brown, seorang penentang perbudakan yang terkenal. Brown selalu menyebut mantan budak tersebut “Jenderal Tubman. Menurutnya, Tubman lebih baik bila menjadi pemimpin dibanding seorang perwira. Itulah esensi dari hukum rasa hormat.

Harriet Tubman mungkin terlihat sebagai sosok yang tidak mungkin untuk menjadi pemimpin karena segala keadaan jelas tidak berpihak padanya. Dia tidak berpendidikan. Dia hidup di dalam budaya yang tidak menghormati orang Afrika-Amerika. Dan dia bekerja di negara di mana wanita dinomerduakan. Meskipun begitu, dia menjadi seorang pemimpin yang luar biasa. Alasannya sederhana: orang secara alami mengikuti pemimpin yang lebih kuat dari mereka. Setiap orang yang berhubungan dengannya mengakui kemampuan kepemimpinan yang kuat dan merasa terdorong untuk mengikutinya. Begitulah hukum rasa hormat bekerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *