Kepemimpinan Lintas Budaya (4)
Sebagai kelanjutan dari tema kepemimpinan lintas budaya dari bagian sebelumnya, khusus pada artikel ini kita akan mendalami apa pentingnya kepemimpinan lintas budaya dalam organisasi dan industri.
Bisnis tidak memilih untuk mengikuti strategi lama yang tidak lagi relefan setelah mereka tahu bahwa selera dan preferensi telah mengalami pergeseran pada seluruh klien mereka. Bisnis memilih untuk beralih ke pendekatan strategis baru yang memenuhi kebutuhan klien.
Dari perspektif yang lebih luas, bisnis memperluas jangkauan mereka ke beberapa wilayah dan negara lain untuk memahami, memenuhi kebutuhan, dan memberi manfaat bagi kumpulan populasi besar tersebut. Bisnis melakukan itu semua dengan jalan membentuk nilai yang memberikan kepuasan kepada masyarakat di wilayah dan negara lain tersebut. Beberapa Perusahaan dan Industri tumbuh secara global dan menjadi trendsetter bagi orang-orang yang loyal kepada produk mereka.
Perusahaan seperti Google atau Apple yang membuka banyak kantor perwakilan di berbagai negara, misalnya, dikatakan mengikuti gaya kepemimpinan serbaguna di antara semua karyawan mereka yang tentu saja berlatar belakang budaya yang berbeda-beda.
Para pemimpin senior yang tergabung dalam organisasi multi-budaya tersebut sangat mementingkan pembimbingan dan dukungan terhadap karyawan dalam memahami sifat, budaya, sikap, perilaku, dan hal-hal yang diputuskan berdasarkan pemahaman multi-budaya. Karyawan diperlakukan dengan baik, diberikan platform untuk berbagi pemikiran, pengalaman, dan didorong untuk mencari manfaat dari beragam pandangan dan ide yang diungkapkan oleh mereka.
Organisasi semacam itu fokus pada kesejahteraan karyawan. Mereka mengadakan acara dan konferensi multi-nasional untuk membangun pengalaman karyawan dan meningkatkan brand image. Ini merupakan keuntungan yang didapatkan oleh kedua pihak, baik oleh karyawan maupun organisasi.
Organisasi juga telah sangat berhasil dalam menurunkan tingkat pergantian, yang membantu meningkatkan jumlah karyawan yang setia bekerja demi pertumbuhan dan kebutuhannya. Sebagai contoh, perusahaan tersebut mengadakan berbagai program kepemimpinan dan webinar di seluruh dunia untuk berbagi keberhasilan bagaimana penerapan kepemimpinan multikultural mampu mendidik karyawan dalam organisasi. Serta menunjukkan bagaimana perusahaan menangani klien bisnis yang menerapkan formula yang sama untuk memahami kebutuhan yang berbeda dari klien tersebut dalam sudut pandang lintas budaya.
Dengan semua contoh ini, kita dapat dengan mudah menyadari bahwa memahami budaya membutuhkan waktu bertahun-tahun, terutama untuk mengembangkan bisnis. Ini adalah kualitas yang harus diberikan perusahaan agar nilai-nilai mereka berkembang di seluruh dunia. Langkah-langkah itu dilakukan untuk memberi manfaat bagi orang-orang yang terinspirasi karena telah mengikutinya. Agar orang-orang terinspirasi, bersikap baik, dan bersedia memberikan solusi berharga.
bersambung