Kiat Praktis bagi Pemimpin Saat Menyampaikan Keinginannya.
Menyampaikan keinginan kepada orang lain sepertinya merupakan hal yang sepele. Namun bagi seorang pemimpin, itu bukan lagi sesuatu yang remeh, apalagi jika dikaitkan dengan konteks lingkungan kerja.
Hal yang paling penting sebelum menyampaikan sebuah ide adalah Anda harus tahu dulu apa yang Anda mau sebagai seorang leader. Karena seringkali seorang pemimpin punya sebuah gagasan namun hanya sebatas intuisi. Dia sendiri belum benar-benar tahu secara spesifik mengenai gagasannya. Merupakan sebuah kesalahan besar jika kemudian itu disampaikan kepada anak buahnya.
Kejadian seperti di atas merupakan sesuatu yang berbahaya. Kenapa? Ketika tim Anda punya persepsi yang berbeda dengan anda, sangat mungkin mereka akan bertindak tidak seperti yang anda inginkan. Kemudian akhirnya terjadi konflik.
Deskripsi di atas memperlihatkan mengapa semenjak awal anda harus pikirkan sebuah ide dengan masak-masak. Kalau perlu munculkan berbagai pertanyaan untuk merumuskan yang anda inginkan. Ketika anda sudah menemukan yang diinginkan, kenapa ini penting, dan Anda sudah berhasil memformulasikan dengan sangat baik, saat itu anda boleh menyampaikannya kepada anak buah Anda.
Dalam menyampaikan gagasan jangan sampai muncul pemahaman yang ambigu. Maka ketika gagasan itu anda sampaikan kepada tim, Anda pastikan itu spesifik. Sertakan contoh-contoh konkret dan operasionalnya. Sampaikan sesuai kapasitas yang mereka pahami dalam aktifitas kesehariannya.
Penjelasan yang detail akan memunculkan gambaran di kepala anak buah, “ini yang diharapkan oleh atasan saya untuk saya lakukan”, “saya tahu apa yang perlu saya kerjakan, hari pertama ini, hari kedua ini, ini boleh, dan itu tidak boleh”, Ukuran keberhasilannya apa? Ini juga harus jelas. Ketika sudah seperti itu maka peluang terjadinya miskomunikasi dan mis persepsi yang akhirnya membuat kerjasama menjadi terhambat nantinya akan hilang dengan sendirinya.
Poin lain adalah Anda harus memastikan bahwa yang anda inginkan memiliki sifat ekologis. Maksudnya di sini adalah tidak merugikan pihak lain; tidak merugikan siapapun yang ada dalam thim Anda, tidak merugikan departemen sendiri, rekan, atau departemen yang lain. Sehingga anggota tim akan nyaman untuk mengadopsi apa yang Anda inginkan ke dalam pekerjaan mereka sehari-hari.
Hal lain yang perlu juga Anda lakukan adalah selalu ulang apa yang Anda inginkan. Sampaikan itu terus-menerus. Jangan hanya Anda sampaikan sekali kata-kata di awal tahun atau pertama kali saat bertemu dengan tim. Setelah disampaikan sekali, Anda berpikir mereka akan terus ingat lalu akhirnya akan terus menjalankan pekerjaannya sepanjang tahun selama mereka bekerja seperti yang diinginkan. Sayangnya kenyataan tidak seperti itu. Dari waktu ke waktu itu akan terlupakan. Itu wajar dan biasa terjadi. Maka kewajiban Anda yang harus mengingatkan mereka. Sampaikan ulang apa yang Anda inginkan, apa ekspektasi Anda terkait dengan mereka, dan bagaimana pencapaian diukur.
Ketika sudah dicapai apa yang anda harapkan dari mereka, berikan apresiasi sebagai tanda bahwa mereka sudah melakukan tugas dengan baik. Apresiasi bisa dianggap sebagai sebuah kunci penting. Anak buah pasti akan bertanya-tanya, “apakah saya sudah sesuai dengan yang diinginkan?” “apakah saya sudah yang terbaik di mata atasan?”Kalau sudah bagus katakan bagus. Kalau belum, sampaikan di mana kekurangannya, sehingga Anda bisa bantu mereka untuk memperbaiki diri.
Itulah beberapa prinsip berkomunikasi yang bisa kami bagikan melalui artikel ini. Semoga sukses.