Mengubah Kesalahan Menjadi Batu Loncatan Menuju Kesuksesan (2)
Saat membicarakan masalah dan kegagalan dalam hidup, pertanyaannya bukanlah apakah Anda akan memiliki masalah, tetapi bagaimana Anda akan menghadapi masalah Anda. Jika kemungkinan gagal saat menghadapi masalah dihilangkan, apa yang akan Anda coba capai?
Esensi manusia adalah ketidaksempurnaan. Ketahuilah bahwa Anda akan membuat kesalahan. Orang yang tidak pernah membuat kesalahan menerima perintah dari orang yang melakukannya. Bangun dan sadari ini: Kegagalan hanyalah harga yang harus kita bayar untuk mencapai kesuksesan.
Ubah kegagalan Anda menjadi pelajaran hidup!
Pelajaran hidup terpenting yang pernah Anda pelajari adalah kegagalan. Milik orang lain atau milik Anda sendiri.
Mengenai yang pertama – bacalah buku-buku biografi tokoh-tokoh sukses dan cari kisah kegagalan yang menginspirasi lainnya. Mengenai yang terakhir – cobalah mencari cara untuk belajar sesuatu dari kegagalan.
Hal yang baik dari kegagalan adalah pelajaran yang dapat diambil darinya untuk usaha Anda selanjutnya.
Menurut Dalai Lama, persis seperti itulah cara terbaik kita belajar. Anda dapat berpikir seperti berikut: setelah mengalami kegagalan, Anda akan mengetahui setidaknya satu hal lagi yang tidak boleh Anda lakukan.
Irma Suryati, pengerajin kain perca penyandang disabilitas, produknya sukses menembus pasar luar negeri dan memberdayakan banyak penyandang disabilitas. Menjalani kehidupan sebagai penyandang disabilitas sudah merupakan keberhasilan tersendiri. Namun itu tidak cukup, dia pernah harus mengulang lagi usahanya karena tempat usahanya mengalami kebakaran.
Belajarlah dari teladan kisah Irma pada saat sesuatu yang buruk dan tidak terkendali terjadi pada bisnis Anda. Hadapi rintangan dengan sikap pemenang!
Cacat hanya dapat melumpuhkan kita jika kita membiarkannya. Jika Anda terus menerus mengalami masalah atau menghadapi hambatan, maka Anda harus memastikan bahwa Anda bukanlah masalahnya.
Dimensi lain sikap orang yang sukses bisa kita lihat melalui sebuah anekdot kecil yang sederhana.
Dahulu kala, hiduplah dua orang yang, setelah serangkaian peristiwa yang memilukan, membawa mereka ke penjara yang hampir seluruhnya di bawah tanah. Melalui jeruji penjara, mereka hanya bisa melihat tanah dan secuil penampakan langit. Ini membuat salah satu dari dua tahanan itu tertekan, apa yang dilihatnya melalui jeruji hanyalah lumpur dan lumpur.
Penghuni yang lain merasakan sesuatu yang sama sekali berbeda. Karena di celah itu, di secuil penampakan langit tersebut, dia bisa melihat bintang-bintang. Dan dialah yang membuatnya.
Anda mungkin berpikir bahwa cerita itu tidak masuk akal? Namun seperti itulah yang dialami seorang yang selamat dari penjara buatan rezim Hitler waktu itu. Sosok yang berada di posisi Irma Suryati juga bisa memandang disabilitas sebagai sebuah kemalangan. Atau ia bisa menemukan celah peluang di antara kemalangan itu. Anda masih berpikir bahwa keberhasilan Irma Suryati tiba-tiba jatuh dari langit? Pikirkan lagi.
Bilamana Anda memang gagal?
Mengutip perkataan Samuel Beckett, seorang pemenang Hadiah Nobel bidang Sastra, “Pernah mencoba. Pernah gagal. Tidak masalah./ Coba Lagi. Gagal lagi. (tapi kali ini) Gagal (dalam kondisi yang) lebih baik.”
Anda boleh gagal. Tapi miliki keberanian untuk gagal dan bertahan. Buat orang lain bertanya-tanya mengapa Anda masih bisa tersenyum.