Teori Motivasi Herzberg bag 2
Artikel ini merupakan kelanjutan dari bagian pertama Teori Motivasi Herzberg.
3. Hygiene Rendah dan Motivasi Tinggi
Dalam situasi ini, karyawan sangat termotivasi tetapi mereka memiliki banyak keluhan. Contoh khas dari situasi ini adalah di mana pekerjaan itu mengasyikkan dan sangat menarik tetapi gaji dan kondisinya berada di bawah pesaing pada industri yang sama.
4. Hygiene Rendah dan Motivasi Rendah
Ini jelas merupakan situasi yang buruk bagi organisasi atau tim. Di sini, karyawan tidak termotivasi dan faktor Hygiene tidak sesuai.
Bagaimana menerapkan teori ini? Terdapat dua langkah ketika menggunakan model Dua Faktor untuk meningkatkan motivasi sebuah tim.
1. Hilangkan Stresor Hygiene Kerja
Pertama adalah memastikan bahwa faktor Hygiene tidak menyebabkan ketidakpuasan.
Setiap orang akan merasakan faktor Hygiene melalui kerangka acuan uniknya sendiri. Karena itu, penting untuk bekerja dengan setiap anggota tim untuk memahami perspektif spesifik mereka.
Beberapa langkah umum untuk menghilangkan stresor Hygiene adalah:
- Memperbaiki kebijakan perusahaan yang tidak lagi sesuai kondisi dan birokratis.
- Pastikan setiap anggota tim merasa didukung tanpa merasa diatur terlalu mendetail. Anda dapat melakukan ini dengan menggunakan gaya kepemimpinan melayani atau kepemimpinan yang demokratis.
- Pastikan budaya kerja sehari-hari mendukung. Tidak ada intimidasi, hubungan berlebih, atau terlalu subjektif. Semua orang diperlakukan dengan rasa hormat yang sama.
- Pastikan bahwa gaji sudah kompetitif dalam industri. Pastikan tidak ada perbedaan gaji yang besar di antara para karyawan yang melakukan pekerjaan serupa.
- Untuk meningkatkan kepuasan kerja dan status, usahakan untuk membangun pekerjaan sedemikian rupa sehingga setiap anggota tim merasa pekerjaannya bermakna.
2. Meningkatkan Kepuasan Kerja
Setelah Anda menghilangkan stresor Hygiene, langkah selanjutnya adalah meningkatkan kepuasan kerja setiap anggota tim. Kita dapat melakukan ini dengan meningkatkan konten sebenarnya dari pekerjaan itu sendiri. Sekali lagi, pendekatan unik untuk setiap karyawan akan diperlukan.
Tiga teknik yang dapat digunakan untuk mencapai hal ini adalah:
a. Memperkaya Pekerjaan
Memperkaya pekerjaan anggota tim dapat dilakukan dengan memberi mereka tugas yang lebih menantang atau kompleks untuk dilakukan. Tugas yang lebih kompleks ini seharusnya membuat pekerjaan lebih menarik.
b. Memperluas Pekerjaan
Perluasan pekerjaan berarti memberi anggota tim lebih banyak variasi tugas untuk dilakukan. Variasi ini juga bisa membuat pekerjaan menjadi lebih menarik.
Perhatikan bahwa dengan perluasan pekerjaan, variasi tugas meningkat, tetapi bukan kesulitan tugas tersebut. Jika kesulitan meningkat maka itu akan menjadi penambahan kompleksitas pekerjaan.
c. Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan karyawan berarti mendelegasikan peningkatan tanggung jawab kepada setiap anggota tim. Ini dapat dilakukan dengan cara yang gradual.
Sebagaimana teori pada umumnya, teori ini memiliki beberapa kritik umumm, yaitu:
- Teori ini hanya berlaku untuk pekerja kerah putih.
- Teori ini tidak mempertimbangkan situasi atau persepsi individu. Artikel ini telah berusaha untuk mengatasi ini di atas dengan mencoba menerapkan teori pada tingkat individu.
- Teori ini berfokus pada peningkatan kepuasan karyawan. Sayangnya itu tidak selalu berarti peningkatan produktivitas.
- Tidak ada cara objektif untuk mengukur kepuasan karyawan.
- Teori ini terikat pada bias pendapat individu. Misalnya, ketika seorang karyawan puas, ia akan memberi penghargaan pada dirinya atas kepuasan itu. Sebaliknya, ketika tidak puas, ia akan menyalahkan faktor eksternal.