Bagaimana Membentuk Pola Pikir Kewirausahaan pada Karyawan
Seorang wirausahawan selalu dituntut bekerja lebih baik, melayani lebih baik, memikirkan pengembangan usahanya dan mencari solusi dari bermacam masalah pada usahanya. Bila seorang karyawan yang memiliki pola pikir seperti itu, akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan.
Jajaran manajemen bisa mengembangkan pola pikir wirausaha pada karyawan demi kemajuan individu atau perusahaan.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan manajemen untuk mendorong terbentuknya pola pikir wirausaha itu antara lain:
- Senantiasa memperhatikan apa yang dilakukan karyawan dan memberikan apresiasi untuk memunculkan rasa bangga atas pekerjaannya.
Karyawan yang mendapatkan perhatian dan apresiasi akan memotivasi dirinya untuk menunjukkan kinerja terbaik. Apresiasi juga bisa diberikan kepada karyawan yang memiliki inisiatif melakukan sesuatu melebihi tugasnya. Misalnya, seorang petugas kebersihan memiliki peran karena jika tempat kerja yang kotor akan membuat suasana kerja tidak nyaman yang bermuara pada penurunan kinerja perusahaan.
- Membuka peluang kepada karyawan untuk berpikir kritis tentang apa yang selanjutnya dilakukan untuk meraih suatu target.
Manajemen yang merangsang para karyawan untuk berpikir sendiri memberi ruang bagi mereka untuk tumbuh. Jika jajaran manajemen tidak membiarkan karyawan berpikir sendiri, perusahaan akan dipenuhi oleh karyawan yang malas berpikir. Memberi kesempatan kepada karyawan untuk berpikir akan membuat mereka merasa memiliki perusahaan – dan itu akan tercermin dalam pekerjaannya. Jajaran manajemen harus mau membuka diri terhadap berbagai sudut pandang yang ditawarkan para karyawan tentang bagaimana meraih target perusahaan. Dialog seperti ini bisa membangun kemauan karyawan untuk melaksanakan tahapan kerja yang telah ditetapkan bersama.
- Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menetapkan target.
Ada dari mereka yang memiliki target melebihi standar manajemen, tugas manajemen adalah menjaga momentum saat menuju target itu. Sedangkan bagi yang menetapkan target di bawah standar, manajemen bisa memberikan pandangan bahwa target itu bisa ditingkatkan. Praktek seperti ini dimaksudkan untuk memupuk rasa optimisme para karyawan.
- Memberikan kesempatan karyawan membuat keputusan.
Jika manajemen ingin membentuk karyawan yang tidak selalu bergantung pimpinan, manajemen harus membiasakan karyawan berpikir secara mandiri tentang proses, risiko, dan sasaran sehingga mereka dapat membuat keputusan sendiri.
- Memberikan kesempatan karyawan untuk mengembangkan skill bekerja dengan tim.
Caranya adalah dengan membentuk tim kerja atau memberikan pandangan departemen mana saja yang bisa dihubungi agar tugasnya bisa terselesaikan. Lalu berikan kebebasan bagaimana karyawan mengkolaborasikan dirinya dengan tim atau departemen dalam perusahaan.
- Menjaga keseimbangan antara individu dan tim.
Karyawan dengan pola pikir wirausaha memiliki komitmen kerja melebihi rekannya dalam tim, hal ini bisa saja merusak keseimbangan organisasi. Pihak manajemen dalam hal ini harus memberikan gambaran menyeluruh tentang situasi organisasi, bagaimana menempatkan inisiatif individu agar tidak menjadi keinginan pribadi yang bisa mengganggu keharmonisan tim.
Dengan merangsang terbangunnya pola pikir kewirausahaan, manajemen memberi kebebasan kepada karyawan untuk memanfaatkan bakat mereka dan mempertahankan sekelompok orang yang kemungkinan besar akan memperlakukan perusahaan seperti milik mereka sendiri.