Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Desain Organisasi (1)
Meskipun banyak hal dapat mempengaruhi pilihan struktur yang sesuai untuk sebuah organisasi, lima faktor berikut adalah yang paling umum untuk dijadikan pertimbangan, yaitu: ukuran, siklus hidup, strategi, lingkungan, dan teknologi.
Ukuran organisasi
Semakin besar suatu organisasi, semakin rumit strukturnya. Ketika terdapat sebuah organisasi kecil – seperti toko ritel, biro konsultan yang beranggotakan dua orang, atau sebuah restoran – strukturnya bisa sederhana.
Pada kenyataannya, jika organisasi itu sangat kecil, sangat mungkin organisasi itu tidak memiliki struktur formal. Alih-alih mengikuti bagan organisasi atau fungsi pekerjaan tertentu, individu hanya melakukan tugas berdasarkan kesukaan, ketidaksukaan, kemampuan, atau kebutuhan mereka. Aturan dan pedoman tidak mutlak dibutuhkan. Jikalau mungkin ada, hanya untuk memberikan parameter di mana anggota organisasi dapat membuat keputusan. Organisasi kecil seringkali merupakan sistem organik.
Ketika sebuah organisasi tumbuh, bagaimanapun, akan semakin sulit untuk dikelola tanpa penugasan kerja yang lebih formal dan beberapa pendelegasian wewenang. Oleh karena itu, organisasi besar mengembangkan struktur formal. Tugas sangat terspesialisasi, dan aturan serta pedoman terperinci menentukan prosedur kerja. Komunikasi antarorganisasi mengalir terutama dari atasan ke bawahan, dan hubungan hierarkis berfungsi sebagai dasar penentuan otoritas, tanggung jawab, dan kontrol. Struktur yang berkembang mengikuti pertumbuhan organisasi merupakan salah satu yang membuat organisasi mampu untuk beroperasi secara efektif. Itulah salah satu alasan mengapa organisasi yang lebih besar sering kali bersifat mekanistik—sistem mekanistik biasanya dirancang untuk memaksimalkan spesialisasi dan meningkatkan efisiensi.
Siklus hidup organisasi
Organisasi, seperti halnya manusia, cenderung bertumbuh melalui tahapan yang dikenal sebagai siklus hidup. Seperti manusia, sebagian besar organisasi melalui empat tahap berikut: kelahiran, tumbuh kembang, kematangan, dan kedewasaan. Setiap tahapan memiliki karakteristik yang berimplikasi pada struktur organisasi perusahaan.
Kelahiran: Dalam keadaan ini, sebuah organisasi perusahaan baru saja dirintis. Organisasi pada tahap kelahiran belum memiliki struktur formal. Dalam organisasi yang masih muda, pendelegasian wewenang tidak terlalu banyak. Pendiri biasanya memegang peran sentral dalam banyak hal.”
Tumbuh kembang: Dalam fase ini, organisasi perusahaan berusaha berkembang. Penekanan pada tahap ini adalah berusaha menjadi lebih besar. Perusahaan mengalihkan perhatiannya dari keinginan pendiri menjadi keinginan pelanggan. Organisasi menjadi lebih organik dalam struktur selama fase ini. Selama fase inilah struktur formal mulai dirancang, dan beberapa pendelegasian wewenang terjadi.
Kematangan: Fase ini terjadi ketika organisasi telah mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi. Ukuran organisasi di usia yang matang lebih besar daripada sebelumnya, dengan struktur yang lebih kompleks dan semakin formal. Lebih banyak tingkatan muncul dalam rantai komando, dan pendiri mungkin mengalami kesulitan memegang kendali sepenuhnya. Seirigng perjalanan organisasi yang menjadi semakin tua, perusahaan menjadi lebih mekanistik dalam strukturnya.
Untuk fase selanjutnya, kami akan membahas di bagian kedua tulisan ini.