Belajar dari Prinsip Cara Kerja Toyota (2)
Bagian kedua 4 P, PROSES, terdiri dari tujuh prinsip manajemen (prinsip ke-2 hingga prinsip ke-8) yang semuanya terkait dengan sisi teknis optimalisasi proses, disebut pula lean manufacture. Menurut Liker, di sinilah sebagian besar perusahaan fokus ketika menerapkan Lean management. Mengabaikan tiga P lainnya juga merupakan alasan utama mengapa banyak perusahaan gagal menjadi organisasi yang menerapkan Lean management.
taiichi ohno, peletak sistem produksi toyota, menawarkan sebuah metode lean manufacture yang pada akhirnya mampu meningkatkan nilai yang dirasakan pelanggan secara menyeluruh. Sebagian besar usaha difokuskan pada pengurangan pemborosan (Muda). Namun Toyota juga memperbaiki dua bidang lainnya, yaitu kelebihan beban pada mesin & SDM (Muri) serta ketidakseimbangan (Mura).
Misalnya, mengurangi pemborosan dengan menerapkan metode produksi mengalir (prinsip ke-2) jauh lebih mudah bila jadwal produksi seimbang (prinsip ke-4) karena Anda menghilangkan variasi permintaan produksi. Aliran produksi yang tidak seimbang dapat menyebabkan beban berlebih pada mesin atau SDM, yang pada gilirannya mengganggu kelancaran produksi atau menghambat karyawan mengembangkan kinerja mereka.
Landasan perbaikan terus-menerus menurut Liker adalah prinsip ke-6: bekerja dengan standar . Ketika semua karyawan melakukan tugas tertentu dengan cara yang sama yang didokumentasikan dalam deskripsi tugas yang terperinci, akan mudah memulai diskusi mengenai bagaimana membuat peningkatan kecil pada proses kerja itu. Semua peningkatan inkremental dicatat dalam prosedur operasi standar demi memastikan peningkatan itu didokumentasikan dan dikomunikasikan ke seluruh operator.
Pada Bagian 4 P yang ke-tiga, People & Partners (SDM dan mitra), mencakup tiga prinsip, yaitu prinsip ke-9hingga prinsip ke-11. Pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan memerlukan investasi pada sumber daya manusia dan mitra Anda. Pemimpin yang tumbuh dari internal mencegah perubahan filosofi manajemen yang radikal di lingkungan pabrik, semua karyawan harus diberdayakan dan berpartisipasi dalam perbaikan berkelanjutan. Organisasi harus mengatasi semua hambatan serta bekerja sama dengan para pemasok dan mitra lainnya untuk mengoptimalkan rantai pasokan. Intinya: orang adalah aset Anda yang paling berharga. Tanpa ketersediaan sumber daya manusia, semua alat yang dijelaskan pada prinsip ke-2 hingga prinsip ke-8 tidak akan berfungsi.
P keempat adalah singkatan dari Problem Solving, pemecahan masalah, , yang sangat penting jika Anda ingin membangun sebuah organisasi berbasis lean management. Konsensus adalah bagian penting dalam melaksanakan perbaikan dalam setiap proses. Tanpa konsensus yang disepakati oleh anggota tim, cara kerja yang baru tidak akan mencapai keberhasilan. Penting untuk melibatkan operator dalam memecahkan masalah, karena di pabrik tempat masalah terjadi, bukannya di kantor atau di belakang layar. Semua masalah yang dicarikan solusinya harus berdasarkan proses, – bukan berdasarkan hasil.