Dalam Kekuasaan, Menjauhlah dari Bayangan Pendahulu 2
Kebanyakan orang cenderung takut keluar dari tradisi yang sudah mapan, namun secara diam-diam mereka mengagumi orang-orang yang berani merombak bentuk lama dan membuat budaya baru. Ini sebabnya, memasuki ruang kosong dan hampa bisa memberikan kekuatan yang besar. Sejarah menunjukkan bahwa sikap keras kepala yang terus menerus mengikuti cara lama bisa menjadi penghalang yang kuat terhadap usaha mencapai kekuasaan.
Terdapat pola kebodohan yang sering terjadi sepanjang sejarah, yaitu keyakinan bahwa jika orang sebelumnya berhasil dengan melakukan langkah A, B, dan C, maka siapapun yang ada di masa sekarang juga bisa mencapai kesuksesan dengan cara yang sama. Pendekatan ini biasanya menarik bagi mereka yang kurang kreatif karena terlihat mudah, namun sebenarnya hanya memikat orang-orang yang takut mencoba hal baru dan yang berperilaku malas. Namun, kenyataannya keadaan tidak pernah berulang dengan sama persis.
John F. Kennedy menyadari risiko terjebak dalam masa lalu; dengan tegas, dia membedakan kepemimpinannya dari pendahulunya, Dwight D. Eisenhower, dan suasana tahun 1950-an yang kental dengan gaya Eisenhower. Sebagai contoh, Kennedy tidak mau bermain golf yang dianggap membosankan dan mewakili kemapanan serta hak istimewa seperti yang dilakukan Eisenhower. Sebaliknya, ia memilih bermain sepak bola di halaman Gedung Putih.
Dalam segala hal, pemerintahan Kennedy juga mencerminkan semangat dan kegairahan pemuda, berbeda dengan gaya konservatif Eisenhower. Kennedy menyadari kebenaran lama bahwa generasi muda cenderung menentang generasi yang lebih tua, karena mereka ingin menemukan identitas mereka sendiri di dunia dan tidak ingin terikat dengan bayang-bayang figur ayah mereka; termasuk dalam hal ini Kepresidenannya dari pendahulunya, Dwight D. Eisenhower, dan juga dari dekade sebelumnya, 1950-an, yang dipersonifikasikan oleh Eisenhower. Kennedy, misalnya, tidak akan memainkan permainan golf yang membosankan dan kebapakan — simbol seseorang yang telah pensiun dan memiliki hak istimewa. Sebaliknya ia malah bermain sepak bola di halaman Gedung Putih. Dalam setiap aspek pemerintahannya mewakili kegairahan dan kepemudaan, berbeda dengan Eisenhower yang kolot. Kennedy telah menemukan kebenaran lama: Kaum muda dengan mudah menentang yang tua, karena mereka mendambakan tempat mereka sendiri di dunia dan membenci bayang-bayang ayah mereka.
Cara seseorang menjauh dari orang tua atau pendahulu seringkali melibatkan simbolisme dan cara mempromosikan diri secara publik. Contohnya, Louis XIV menciptakan simbolisme tersebut dengan menolak istana tradisional raja-raja Prancis dan membangun istananya sendiri di Versailles. Raja Philip II dari Spanyol juga melakukannya dengan menciptakan pusat kekuasaannya, istana El Escorial, di tempat yang pada saat itu terasa jauh dan terpencil. Namun, Louis mengambil langkah lebih jauh: dia tidak ingin menjadi raja seperti ayahnya atau leluhur sebelumnya. Dia tidak mengenakan mahkota atau membawa tongkat kerajaan, tidak duduk di atas takhta. Sebaliknya, dia membangun otoritas baru dengan simbol dan ritual yang unik. Louis membuat ritus warisan leluhurnya menjadi sesuatu yang berbeda dan mempertahankan ciri khas masa lalu dengan cara yang menggelikan.