Meraih Kekuasaan Melalui Penciptaan Fantasi 1

Kebenaran sering dihindari karena terkadang menyakitkan dan tidak enak. Maka dari itu, sebagian orang memiliki pandangan jangan pernah menyampaikan kebenaran dan kenyataan kecuali Anda siap menghadapi kemarahan yang mungkin muncul karena kekecewaan. Hidup ini sering kali sangat sulit dan penuh dengan kesedihan, sehingga siapapun yang bisa menciptakan cerita romantis atau khayalan seakan seperti oasis di tengah padang pasir: Sanggup menarik semua kehidupan di sekitarnya, manusia maupun binatang. Terdapat kekuatan besar apabila seseorang mampu memanfaatkan imajinasi massal.

Fenomena ini yang dilihat oleh Robert Greene dan kemudian ia tuangkan dalam bukunya 48 Laws of Power. Beberapa tokoh dalam kisah sejarah manusia memanfaatkan kepiawaiannya dalam menciptakan harapan atau mimpi yang menyenangkan. Tidak berhenti sampai menciptakan harapan, tetapi juga mampu menyuntikkan harapan itu ke dalam benak banyak orang. Dengan kemampuan itu dia bisa memiliki pengaruh yang cukup luas. Dengan kemampuan itu dia bisa mewujudkan kepentingannya.

Fantasi tidak bisa berdiri sendiri. Ia membutuhkan dasar yang umum dan realistis. Fantasi adalah pelarian dari kenyataan yang membosankan yang memungkinkan kita untuk bermimpi dan berkembang. Kenyataan itu misalnya bisa berupa kondisi kemunduran atau kehilangan kejayaan yang dialami suatu komunitas. Maka fantasi yang tepat dalam konteks ini adalah pemulihan yang tiba-tiba dari kejayaan masa lalu. Mereka yang mampu mengolah fantasi menjadi pelarian dari realitas yang membosankan akan memiliki akses ke kekuatan tak terbatas.

Ketika Anda mempelajari sebuah fantasi yang memikat banyak orang, perhatikan kenyataan yang hanya terlihat di permukaan yang menghipnotis kebanyakan orang. Telusuri apa yang sebenarnya membuat mereka terjebak. Setelah Anda menemukannya, Anda akan melihat kunci ajaib yang memberikan kekuatan berupa pengaruh yang sangat besar.
Mari kita tinjau beberapa hal terkait kenyataan dan fantasi, bagaimana keduanya membatasi kekuasaan dan bagaimana keduanya memberikan peluang dalam hal kekuasaan. Kenyataan: Perubahan terjadi perlahan dan butuh usaha keras, sedikit keberuntungan, pengorbanan yang besar, dan kesabaran. Fantasi: Perubahan dramatis akan membawa perubahan besar dalam hidup seseorang tanpa usaha keras, hanya dengan satu keajaiban. Dengan menawarkan fantasi sepertinya akan lebih menarik, lebih disukai, dan untuk selanjutnya menciptakan sebentuk pengaruh kekuasaan. Ini adalah juga fantasi yang sering digunakan oleh banyak penipu yang ada di sekitar kita sampai hari ini. Janjikan perubahan besar dan total – dari miskin menjadi kaya, dari sakit menjadi sehat, dari penderitaan menjadi kebahagiaan – dan Anda akan memiliki pengikut.

Terkait fenomena ini, terdapat sebuah kisah. Pada awal abad ke-18, London dihebohkan oleh cerita tentang seorang pria misterius yang datang dari tempat yang dianggap oleh banyak orang Inggris sebagai negeri yang ajaib: pulau Formosa (sekarang Taiwan), di lepas pantai Cina. Pemuda ini bernama George Psalmanazar. Universitas Oxford bahkan menyewanya untuk mengajar bahasa dari pulau tersebut. Beberapa tahun kemudian, dia menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Formosa dan menulis buku tentang sejarah dan geografi Formosa, yang ternyata langsung laris di pasaran.

Bahkan banyak kalangan bangsawan Inggris mengundang Psalmanazar untuk minum anggur dan makan malam, dan di mana pun dia pergi, ia menghibur tuan rumah dengan kisah-kisah menakjubkan tentang tanah asalnya dan kebiasaannya yang aneh. Namun, setelah kematiannya, wasiatnya mengungkapkan bahwa dia sebenarnya adalah seseorang dari Prancis dengan imajinasi yang sangat kaya. Semua yang telah dia ceritakan tentang Formosa – alfabet, bahasa, sastra, bahkan seluruh budayanya – semuanya adalah ciptaan dia. Dia memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat Inggris tentang tempat itu dan membuat cerita-cerita yang rumit demi memenuhi hasrat masyarakat akan hal-hal yang eksotis dan aneh.