Menyikapi Judi Online Melalui Pendekatan Manajemen Keuangan Keluarga 1
Fenomena judi online (judol) akhir-akhir ini semakin meresahkan. Ini tergambar dalam berbagai riset maupun berita yang bermunculan dalam keseharian kita. Salah satu riset yang melukiskan keresahan itu adalah sebuah riset yang dilakukan oleh Novita Erliana Sari dan rekan-rekan dari Universitas PGRI Madiun serta Universitas Negeri Surabaya. Penelitian INI menyelidiki fenomena maraknya judi slot online di kalangan Generasi Z (Gen-Z) yang berasal dari keluarga pekerja migran di Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif fenomenologi dengan wawancara mendalam terhadap 13 responden Gen-Z.
Walau penelitian ini hanya menyasar sejumlah kecil anggota masyarakat dari kalangan terbatas, ini bisa mewakili kondisi masyarakat secara umum. ini dapat kita lihat dengan banyaknya berita orang-orang yang terlilit hutang online atau bahkan bunuh diri akibat terjerumus judol. Mari kita menyimak isi penelitian ini agar lebih memahami persoalan judol yang meresahkan ini.
Kurangnya Pendidikan Keuangan dalam Keluarga sebagai Faktor Risiko Perilaku Perjudian Online (Slot)
Penelitian ini menemukan bahwa anak-anak pekerja migran, yang seringkali tumbuh tanpa pengawasan langsung orang tua, rentan terjebak dalam judi slot karena kurangnya pendidikan keuangan. Hal ini diperparah oleh beberapa faktor:
- Ketiadaan Pendidikan Keuangan Sejak Dini: Anak-anak pekerja migran jarang mendapat bimbingan tentang pengelolaan keuangan, seperti menabung, membuat anggaran, atau memahami risiko keuangan.
- Penggunaan Remitan Tanpa Edukasi Keuangan: Remitan yang diterima dari orang tua seringkali digunakan tanpa kontrol, karena anak-anak tidak dibekali dengan pengetahuan keuangan yang memadai.
- Kurangnya Pengawasan dan Kontrol Finansial: Tanpa pengawasan orang tua, anak-anak memiliki akses langsung ke uang tanpa bimbingan cara menggunakannya dengan bijak.
- Pengaruh Lingkungan dan Tekanan Sosial: Tekanan sosial dari teman sebaya yang juga terlibat dalam perjudian menjadi faktor signifikan dalam mendorong anak-anak untuk mencoba berjudi.
Peran Pola Asuh dan Model Perilaku Keuangan dalam Keluarga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua dalam mengelola keuangan sangat berpengaruh terhadap perilaku anak-anak. Mereka meniru pola perilaku orang tuanya, meskipun orang tua tidak secara eksplisit mengajarkan keterampilan ini. Perilaku finansial yang tidak sehat dapat diturunkan dari generasi ke generasi, terutama jika lingkungan keluarga tidak memberikan contoh positif tentang pengelolaan keuangan yang baik. Minimnya pembicaraan tentang risiko keuangan dalam keluarga membuat anak-anak lebih rentan untuk terlibat dalam perjudian. Mereka melihat berjudi sebagai cara cepat dan mudah untuk mendapatkan uang tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.
Media Sosial Sebagai Pemicu Utama Perilaku Perjudian Online (Slot)
Penelitian juga menunjukkan bahwa paparan iklan judi di media sosial menjadi pemicu kuat bagi banyak responden untuk mencoba judi slot. Iklan yang menarik di media sosial, konten yang berhubungan dengan perjudian, dan fitur permainan gratis yang meniru aktivitas perjudian nyata membuat judi slot tampak tidak terlalu berisiko.
Secara umum, kita dapat menyimpulkan bahwa kurangnya pendidikan keuangan dalam keluarga, pola asuh yang tidak sehat, dan pengaruh media sosial merupakan faktor-faktor yang signifikan dalam mendorong anak-anak untuk terlibat dalam perjudian online. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan keuangan dan pola asuh yang sehat dalam keluarga. Selain itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi pengaruh media sosial yang negatif dan meningkatkan kesadaran akan risiko perjudian online. Dengan demikian, kita dapat mengurangi dampak negatif perjudian online dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi anak-anak kita.