Leadership

Kepemimpinan: Hukum Lingkaran Dalam 2

Dalam kepemimpinan, potensi Seorang Pemimpin Ditentukan oleh siapa saja yang Berada Dekat Dengannya. Orang-orang ini disebut dengan lingkaran dalam, dan di setiap Organisasi Memiliki Lingkaran tersebut. Lihatlah organisasi di hampir semua profesi, dan Anda bisa melihat prinsip Lingkaran Dalam bekerja.

Sebagai contoh, pada tahun 1997, tim bisbol Florida Marlins mengumpulkan sekelompok pemain yang luar biasa sebagai tim. Apa hasilnya? Mereka memenangkan Seri kejuaraan nasional. Namun, begitu musim kejuaraan tersebut berakhir, mereka mulai membongkar tim. Ini adalah “penjualan besar” yang serupa dengan yang dilakukan manajemen San Diego Padres pada awal tahun 1990-an sebelum tim mereka dijual. Hasilnya di Florida akan sama seperti di San Diego. Tanpa pemain kunci, lingkaran dalam yang sebelumnya mereka miliki, Marlins kemudian jatuh ke kategori tim medioker. Ini memperlihatkan bahwa potensi seorang pemimpin — bersama dengan potensi seluruh organisasi — ditentukan oleh mereka yang berada dekat dengannya.

Mengetahui dampak Hukum Lingkaran Dalam, sungguh sebuah hal yang mengherankan ketika menjumpai orang-orang yang terus memandang Lone Ranger sebagai model kepemimpinan mereka. Salah satu ilustrasi terbaik tentang seberapa tidak realistisnya ide kepemimpinan itu sebenarnya bisa ditemukan dalam buku “American Spirit” karya Lawrence Miller.

Setiap masalah yang dihadapi tokoh ini selalu diselesaikan dengan cara yang sama. Lone Ranger bersama sahabatnya dari suku Indian datang menunggang kuda ke kota. Lone Ranger, dengan topengnya dan identitas misterius, latar belakang, dan gaya hidupnya yang misterius, tidak akan pernah dekat dengan orang-orang yang akan membantunya. Kekuatannya sebagian terletak pada keangkerannya. Dalam sepuluh menit, Lone Ranger telah memahami masalah, mengidentifikasi siapa penjahatnya, dan berangkat menangkap mereka. Dia dengan cepat mengalahkan penjahat, menembakkan pistolnya, dan menahan mereka. Dan selalu ada adegan yang menakjubkan di akhir [di mana] korban yang tak berdaya berdiri di depan peternakan mereka atau di alun-alun kota, kagum dengan betapa indahnya segala sesuatu setelah mereka diselamatkan.

Konsep seperti itu adalah omong kosong. Tidak ada pemimpin seperti Lone Ranger. Jika Anda sendirian, maka dengan begitu Anda tidak memimpin siapa-siapa, bukankah begitu? Pakar kepemimpinan, Warren Bennis, sangatlah tepat ketika ia menyatakan, “Pemimpin menemukan kebesaran dalam kelompok, dan dia membantu anggotanya menemukannya dalam diri mereka masing-masing.” Coba renungkan, di setiap pemimpin yang sangat efektif, maka Anda akan menemukan seseorang yang mengelilingi dirinya dengan lingkaran dalam yang kuat.

Selama perjuangan Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa melawan Belanda pada abad ke-19, beberapa tokoh pejuang hebat yang mendampinginya adalah Kyai Mojo (Tumenggung Wiroguno), Tumenggung Saleh, Kyai Sura, Tumenggung Karna, Kyai Madja (Tumenggung Madja), dan Raden Mas Said. Pangeran Diponegoro tidak akan mampu membuat pihak kompeni gusar dan menghamburkan banyak uang dan pasukan bila tidak ada tokoh-tokoh hebat yang membantu beliau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *