Business Coaching

Inovasi Cara Menghasilkan Keuntungan

Apa yang terpikir saat mendengar kata inovasi? Mungkin yang terlintas di benak Anda adalah sebuah peralatan canggih yang dipenuhi fitur termutakhir. Itu memang salah satu bentuk inovasi. Namun inovasi bisa muncul dalam berbagai bentuk.

Dalam dunia bisnis, inovasi dapat berupa terobosan dalam hal bagaimana mendapatkan keuntungan. Tema ini dimuat dalam sebuah tulisan karya Larry Keeley. Inovasi pada cara mendapat keuntungan adalah perubahan radikal pada cara mengubah penawaran atau sumber nilai lainnya menjadi uang tunai. Inovasi yang hebat mencerminkan pemahaman mendalam pada 2 hal; pertama, apa yang benar-benar dihargai pengguna, dan kedua, di mana letak peluang pendapatan yang bisa dimanfaatkan. Inovasi ini sering berlawanan dengan asumsi lama tentang apa yang ditawarkan, apa yang dikenakan biaya, atau bagaimana mengumpulkan pendapatan. Inilah yang menjadi keunggulan inovasi, karena cara lama mendapat keuntungan yang telah umum digunakan dalam industri tidak pernah dipertanyakan.

Contoh umum inovasi dalam memperoleh keuntungan salah satunya adalah penggunaan harga premium, yaitu saat perusahaan mengetahui cara menetapkan biaya lebih pada produk mereka dibandingkan pesaing. Model memperoleh keuntungan yang ideal dapat sangat bervariasi berdasarkan konteks dan industri. Pendatang baru merancang strateginya demi memudahkan pelanggan mengadopsi produknya, misalnya pembelian yang fleksibel sesuai keperluan. Sementara pemain lama melawannya dengan strategi yang mempersulit pelanggan untuk beralih, misalnya menawarkan paket berlangganan. Tetapi agar berhasil, inovasi ini harus selaras dengan strategi menyeluruh dan tujuan inovasi perusahaan.

Jika Anda bekerja untuk lembaga nirlaba atau lembaga pemerintah, Anda mungkin merasa bahwa jenis inovasi ini tidak relevan. Sebenarnya tidak juga. Anggap saja ini sebagai inovasi cara meningkatkan nilai manfaat yang diperoleh para pengguna di lembaga Anda. Prinsip dan taktik yang digunakan bisa sama, meskipun memaksimalkan laba bukanlah tujuannya.

Bagaimana menemukan potensi inovasi pada cara menghasilkan keuntungan? Beberapa pertanyaan berikut dapat memberikan petunjuk. Apakah perusahaan menghasilkan keuntungan dengan cara yang berbeda dibanding pesaing atau dibanding kebiasaan yang berlaku di industri yang sama? Misalnya, perusahaan menjual layanan saat pesaing lain menjual produk. Apakah margin (terutama margin kotor) secara signifikan lebih tinggi atau lebih rendah daripada pesaing? Apakah ada perbedaan substansial dalam biaya variabel atau tetap? Apakah perusahaan memiliki pelanggan dengan beberapa kategori yang unik? Apakah bisnis memungkinkan menghasilkan keuntungan dengan segera?

Kisah Inovasi pisau cukur Gillette telah dinikmati selama bertahun-tahun dan disesuaikan untuk industri lain yang menghasilkan begitu banyak produk, mulai dari printer dan kartrid tintanya hingga kopi kapsul.

Gillette pernah menetapkan harga premium untuk gagang pisau cukur dan menjual pisau dengan harga murah. Pada masa itu kebiasaan yang berlaku adalah mengasah kembali pisau cukur yang telah tumpul. dengan strategi ini, pengguna mulai meninggalkan kebiasaan mengasah pisau cukur, mereka membuang pisau yang lama dan membeli pisau yang baru. Ketika hak paten Gillette habis masa berlakunya pada tahun 1921, Gilette mengubah model perolehan keuntungannya untuk memperkenalkan alat cukur terpasang yang lebih higienis.

Pada bidang nirlaba, Nurul Hayat memperkenalkan penyaluran aqiqah siap saji. Strategi ini menawarkan nilai lebih berupa kepraktisan, karena kebanyakan orang harus membeli hewan yang akan disembelih dahulu sebelum mengolahnya menjadi sajian aqiqah. Dalam hal ini yang ditawarkan adalah nilai lebih non-finansial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *