Kompetensi SDM

Mengelola Harapan di Tempat Kerja: Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya (2)

Harapan yang tidak realistis sering kali bermunculan di tempat kerja. Kehadirannya banyak menimbulkan masalah. Diperlukan langkah-langkah khusus untuk meminimalkan munculnya harapan yang tidak realistis dan masalah-masalah yang menyertainya. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda coba di tempat kerja.

Ingat, Anda Memiliki Wewenang untuk Mengatakan Tidak

Mengatakan tidak di tempat kerja mungkin tampak tabu. Tapi yakinlah, Anda memiliki wewenang untuk mengatakan tidak dan mengelola ekspektasi yang tidak realistis. Anda harus melakukannya terlepas dari betapa sulitnya itu. Itu karena jika Anda tidak belajar untuk mengatakan tidak, Anda mungkin akan merasa lelah sendiri, gagal, dan berkinerja buruk. Sesuatu yang Anda – dan orang-orang yang memiliki harapan kepada Anda – tidak inginkan terjadi.

Ajukan pertanyaan klarifikasi

Sebelum Anda memutuskan untuk mengelola suatu harapan yang Anda curigai tidak realistis, tanyakan kepada orang lain beberapa pertanyaan klarifikasi seperti, seberapa besar prioritas ini? Jika ini tidak dilakukan pada waktu tertentu, apa konsekuensinya? Apakah ini mendesak atau penting atau keduanya? Setelah Anda memiliki jawaban pertanyaan ini, Anda dapat memutuskan apakah perlu mengelola harapan itu dan melakukan kompromi atau harapan itu sebenarnya realistis, dan dapat diatasi.

Jangan Terburu-buru menyetujui

Cara sederhana namun efektif untuk mengelola harapan adalah dengan bertanya kepada orang tersebut, “Dapatkah saya menghubungi Anda kembali tentang hal ini setelah saya meninjau semua hasil kerja saya saat ini?” Ini adalah taktik yang jauh lebih terhormat daripada langsung menyetujui suatu harapan tetapi kemudian baru Anda ketahui bahwa itu tidak dapat dipenuhi. Taktik ini memberi Anda kesempatan untuk meninjau ekspektasi terkait beban kerja Anda saat ini dan mengidentifikasi potensi konsekuensi yang perlu ditangani sebelum melanjutkan.

Usulkan kompromi yang masuk akal

Setelah Anda mengajukan pertanyaan klarifikasi, meninjau daftar tugas Anda saat ini, dan mempertimbangkan konsekuensi potensial, Anda dapat menyimpulkan bahwa harapan awal tidak layak. Dalam hal ini, cobalah untuk tidak mengatakan “tidak”. Sebagai gantinya, Anda dapat mengatakan sesuatu seperti, “Mengingat beban kerja saya saat ini, saya merasa saya tidak dapat memenuhi harapan Anda dengan kemampuan terbaik saya. Yang bisa saya lakukan adalah…”

Jelaskan konsekuensinya

Pada titik ini, jika orang yang Anda ajak berkompromi dengan wajar tidak senang dengan jawaban Anda, coba jelaskan konsekuensi bila memenuhinya. Misalnya dengan mengatakan bahwa itu akan membahayakan tugas lainnya yang juga sama-sama mendesak, mengharuskan Anda bekerja lembur, atau membutuhkan anggaran/pegawai tambahan. Menggunakan bukti logis dan faktual dapat membantu orang tersebut menyadari mengapa harapannya tidak realistis. Itu juga memberikan petunjuk apa yang dapat ia lakukan untuk membuat harapannya realistis jika ia tidak menyetujui solusi kompromi yang Anda tawarkan.

Kenyataannya adalah Anda tidak akan pernah bisa menghilangkan harapan yang tidak realistis di tempat kerja. Itu akan menjadi sesuatu yang sering Anda hadapi sepanjang karier. Ini berarti jauh lebih penting untuk mendapatkan keterampilan, alat, dan kepercayaan diri sedini mungkin dalam mengelola harapan yang mendatangi Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *