Leadership

Bagaimana Langkah Praktis Cara meMberdayakan Anggota Tim

Sudah menjadi pemahaman umum bila salah satu tugas pemimpin adalah memberdayakan orang-orang yang ia pimpin. Walau tidak menutup kemungkinan adanya pimpinan yang cenderung untuk melakukan semua pekerjaan.

Berkenaan dengan pemberdayaan anggota tim, hal yang paling penting adalah harus terdapat jalinan kepercayaan. Baik itu kepercayaan Anda kepada anggota tim Anda atau sebaliknya anak buah kepada Anda. Anda harus percaya dan yakin kalau anggota tim Anda bisa mengembangkan potensi diri dan bisa bertumbuh berkembang. Proses itu berlanjut dengan memberikan kontribusi paling maksimal untuk sesama anggota tim yang lain. Yang pada muara akhirnya mengembangkan organisasi secara keseluruhan. 

Di sisi lain, anggota tim Anda juga memiliki kepercayaan kepada Anda bahwa Anda bukan tipe bos yang hanya bisa menuntut hasil tanpa melakukan apa-apa. Para anggota tim percaya bahwa Anda memiliki kepedulian. Tim Anda percaya jika Anda ingin mereka tumbuh dan Anda akan selalu mendampingi mereka dalam prosesnya. Kalau kepercayaan seperti itu sudah terbangun, maka Anda sudah memiliki modal yang sangat signifikan. 

Maka itu sudah bisa langsung Anda tindak lanjuti dengan memberikan anggota tim Anda Amanah tanggungjawab lebih atau sebuah tantangan khusus yang tidak mudah. Artinya di sini tanggung jawab itu memiliki resiko tersendiri dan bukan hal yang biasa mereka lakukan. Apalagi kalau sekadar tugas yang sama seperti rutinitas mereka. 

Ketika pekerjaan itu Anda sampaikan pada anggota tim, bersamaan dengan itu Anda juga harus bisa membangun efikasi diri mereka. Yaitu sebuah perasaan bahwa mereka sanggup, mereka mampu, dan mereka punya kapabilitas melakukannya. Karena Anda perlu mempersiapkan mereka dengan rasa kepercayaan diri yang tinggi ketika menjawab tantangan Anda. Jelaskan pula apa kepentingan mereka terhadap tugas itu. 

Kemudian adakan diskusi dengan mereka. Apa rencana yang mereka akan lakukan untuk menjawab tantangan Anda. Apa langkah-langkahnya. Jalan yang diambil apa. Step by step-nya seperti apa. 

Harapannya dengan demikian mereka tidak cemas dan mampu bekerja dengan tenang. Karena mereka sudah terbayang apa yang harus mereka lakukan beserta dengan kemungkinan tantangan masalah dan mereka bisa antisipasi untuk semuanya. 

Sudah cukup jauh Anda dan tim melangkah. 

Kemudian, inilah waktunya Anda melepaskan tim untuk menjalankan apa yang sudah jadi rencananya. Jangan terlalu sering intervensi. 

Bahkan biarkan mereka untuk melakukan kesalahan. Beri ruang untuk melakukan kesalahan. 

Ketika mereka salah. Kemudian apa? Jangan hakimi mereka. 

Ajak mereka belajar dari kesalahannya. Kemudian tanyakan apa yang Anda akan lakukan berbeda sehingga peluangnya nantinya akan berhasil ketika mereka melakukannya kembali. Dari situlah akan terjadi pembelajaran. Dari situlah perasaan bergairah mereka akan bertambah. Dari situlah Anda akan bisa naik ke level yang lebih tinggi. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *