Teori Penguatan Motivasi bag 1
Teori Penguatan mencoba menjelaskan apa yang dapat mendorong terbentuknya perilaku yang dinilai baik dan buruk di tempat kerja. Teori penguatan motivasi juga memberi kita bagaimana cara untuk memengaruhi perilaku sebuah tim dengan menggunakan beberapa perangkat yang disebut teori ini sebagai penguatan, hukuman, atau penghapusan.
Penguatan mengacu pada penghargaan yang digunakan untuk mendorong perilaku yang baik dan hukuman digunakan untuk mengurangi perilaku yang buruk. Penghapusan, yang dalam istilah aslinya disebut sebagai extinction, mirip dengan hukuman tetapi melibatkan penghapusan pemberian penghargaan yang mendorong perilaku yang dinilai buruk.
Jika melihat latar belakang “The Reinforcement Theory of Motivation,” model ini dikembangkan oleh B. F. Skinner (1904 – 1990), seorang psikolog asal AS. Skinner adalah seorang Profesor Psikologi di Universitas Harvard yang aktif dari tahun 1958 hingga pensiun pada tahun 1974.
Teori ini memiliki kemiripan dengan Hukum Efek. Teori motivasi perilaku berfokus pada bagaimana hasil yang kita peroleh dari perilaku masa lalu membentuk perilaku di masa depan kita. Menurut Teori Penguatan, untuk situasi tertentu, individu dapat memilih salah satu dari beberapa perilaku yang tersedia bagi dirinya. Opsi yang ia pilih merupakan opsi yang memiliki hasil paling positif di masa lalunya.
Meskipun dijelaskan kurang rinci daripada Teori Penguatan, sesuatu yang mirip dengan Teori Penguatan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1911 oleh E. L. Thorndike dan dikenal sebagai hukum efek atau pengkondisian operan.
Mari kita lebih mendalami konsep dasar Teori Penguatan. Teori Penguatan berpendapat bahwa kebutuhan internal seseorang dapat diabaikan ketika Anda mencoba memotivasi individu itu untuk berperilaku dengan menggunakan cara tertentu.
Mengapa? Karena teori ini memiliki asumsi bahwa seseorang akan belajar mengubah perilakunya berdasarkan apa yang terjadi pada dirinya setelah ia menunjukkan perilaku tertentu.
Menurut Teori Penguatan ada empat faktor yang terlibat dalam mempengaruhi motivasi kerja.
Kekuatan pendorong mendorong perilaku yang baik, sedangkan kekuatan penahan bertujuan untuk membatasi atau menghentikan perilaku buruk.
Wujud kekuatan itu diantaranya ketika kita menerima rangsangan dengan cara tertentu agar kita membiasakan sebuah perilaku. Misalnya, ketika kita berperilaku sesuai dengan yang diinginkan, kita akan mendapatkan sesuatu yang baik sebagai hadiah. Bisa saja sebaliknya, yaitu mendapatkan hukuman untuk menunjukkan bahwa apa yang kita lakukan dinilai buruk.
Terkadang kekuatan itu berupa stimulus. Contoh, ketika kita menunjukkan perilaku yang baik, kita malah mengalami sesuatu yang membuat kita kesal. Namun, jika kita berperilaku buruk, kita malah mendapatkan sesuatu yang kita sukai.
Menurut teori ini, terdapat 4 faktor yang menjadi pengungkit motivasi yaitu: Penguatan positif, Penguatan Negatif, Hukuman, dan Penghapusan.
Pada tulisan selanjutnya kita akan mempelajari masing-masing faktor dengan lebih rinci.