Leadership

Kepemimpinan: Hukum Lingkaran Dalam 4

Ketika Anda telah mengisi lingkaran dalam Anda dengan orang-orang terbaik, perlu diingat bahwa orang-orang tTerbaik ini tidak selalu melakukan yang terbaik. Lebih jauh John C. Maxwell memberikan gambaran tentang hal ini melalui pengalamannya.

Pada sebuah konferensi di mana Maxwell mengajarkan tentang Hukum Lingkaran Dalam, seorang pria bernama Ashley Randall dari Woodbine, Georgia, datang kepadanya selama istirahat dan berkata, “John, Anda benar tentang kekuatan asosiasi dengan orang-orang baik. Saya suka bersepeda, dan saya melihat para pembalap kelas dunia berlomba. Dalam perlombaan sepeda seperti Tour de France, pemenangnya hampir selalu orang yang berlomba dengan tim terkuat. Mereka bukan yang pertama selesai setiap hari, tetapi mereka selalu berada dalam kelompok pertama yang finis setiap hari.”

“Saya juga menemukan hal lain yang serupa,” katanya lebih lanjut. “Saya pernah berkompetisi dalam beberapa triathlon, dan saya bisa menyaksikan bahwa saya berenang, bersepeda, dan berlari lebih baik pada hari perlombaan daripada hari latihan biasa. Itu karena saya dikelilingi oleh orang-orang yang berenang, bersepeda, dan berlari pada level yang lebih tinggi dan melakukannya bersama saya.”

Anda bisa melihat ketika seorang pemimpin telah menguasai Hukum Lingkaran Dalam. Sebagai contoh, Jack Welch, chairman dan CEO General Electric, tidak membiarkan pembentukan lingkaran dalam di bagian puncak manajemen dalam organisasinya terjadi secara alamiah tanpa terprogram. Sejak memimpin GE pada tahun 1981, dia secara pribadi telah memberikan persetujuannya untuk setiap lingkaran eksekutif dari setiap manajer umum — total lima ratus posisi.

Manajer Hewlett-Packard, Ned Barnholt, percaya bahwa ada tiga kelompok orang dalam sebuah organisasi ketika menyangkut respons mereka terhadap kepemimpinan dan dampaknya: (1) mereka yang segera memahami dan segera melaksanakannya; (2) mereka yang skeptis dan tidak yakin apa yang harus dilakukan; dan (3) sepertiga bagian lainnya yang awalnya bersikap negatif, melihat kepemimpinan hanya sebagai masalah, dan berharap masalah tersebut akan berlalu.

Pada awalnya Barnholt menghabiskan sebagian besar waktunya dengan mereka yang paling negatif, Ia berusaha meyakinkan mereka untuk berubah. Tapi kemudian ia mengubah pendekatannya, Barnholt menghabiskan fokusnya dengan orang-orang dalam kelompok pertama. Menurutnya ia harus lebih berinvestasi pada aset terbaik saja. Sikap itu akan membawa imbalan yang lebih besar di masa depan.

Kesuksesan datang bukan dari apa yang Anda ketahui, tetapi dari siapa yang Anda kenal dan bagaimana Anda mempresentasikan diri Anda kepada setiap orang tersebut. Mungkin pada titik sekarang ini Anda merasa bahwa Anda diberkati dengan tim yang luar biasa. Tetapi Anda jangan terburu merasa semuanya sudah selesai. Anda perlu memegang prinsip bahwa Anda harus terus membangun dan menambah orang-orang terbaik untuk masuk ke lingkaran dalam Anda. Ketika Anda terus berusaha membangun lingkaran dalam Anda, Anda akan menemukan berbagai potensi kepemimpinan dalam diri Anda. Tentang hal ini akan kita bahas di bagian terakhir tulisan ini, yang berupa pengalaman John C. Maxwell.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *