kepemimpinan transaksional bag 2
Ini adalah kepemimpinan yang mengandalkan penghargaan dan hukuman untuk memunculkan motivasi.
Pada artiekel sebelumnya, kami telah menjelaskan awal mula model ini dan beberapa ciri utama yang didapati dalam kepemimpinan transaksional. Berikut ini adalah kelanjutan pembahasannya.
Penggunaan Motivasi Ekstrinsik
Fokus utama pemimpin transaksional adalah pada pencapaian hasil. Ia tidak terlalu menekankan secara khusus mengenai kesejahteraan bawahannya. Kesejahteraan di sini bukan hanya di aspek material, tapi juga aspek immaterial.
Penggunaan penghargaan dan hukuman sebagai komponen pemacu motivasi merupakan bagian dari motivator ekstrinsik, karena kedua hal itu merupakan sesuatu yang berasal dari luar diri karyawan. Pemimpin transaksional lebih mengandalkan penghargaan dan hukuman daripada mencoba membimbing bawahannya menemukan kesenangan atau motivasi intrinsik dalam pekerjaan itu sendiri. Padahal, jika seorang karyawan menemukan kesenangan atau kecintaan terhadap pekerjaannya, berarti ia mendapatkan kesejahteraan imaterial.
Apakah di masa sekarang ini pemimpin transaksional masih dibutuhkan?
Di masa sekarang ini, para pemimpin transaksional tidak lagi disukai. Kebanyakan para calon pemimpin di masa sekarang mendambakan menjadi tipe pemimpin yang bisa mengubah paradigma tentang bagaimana sesuatu dilakukan dan mengembangkan visi baru untuk masa depan.
Aturan yang jelas, prosedur yang cenderung rigid, dan standar yang baku dianggap sudah ketinggalan zaman.
Namun bagaimanapun juga, pemimpin transaksional masih dibutuhkan oleh dunia. Pemimpin seperti ini sangat berguna dalam situasi krisis dan ketika perubahan haluan baru dimulai, saat target jangka pendek perlu segera dicapai dan dengan pendekatan yang tegas. Pemimpin transaksional juga bekerja dengan baik di organisasi yang menekankan kejelasan struktur dan sistem, seperti pada industri manufaktur bervolume tinggi.
Kepemimpinan transaksional merupakan hal yang umum dalam olahraga. Kepemimpinan jenis ini dapat menjadi motivator yang kuat bagi pemain dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Memenangkan pertandingan atau perlombaan adalah penghargaannya, dan kekalahan atau kesalahan bisa berarti kehilangan tempat pada tim utama untuk even berikutnya. Jenis kepemimpinan ini dapat sangat memotivasi. bahkan bawahan, dalam hal ini si atlit, bersedia mengambil risiko cedera serius untuk mencapai hasil yang diminta oleh pemimpin, dalam hal ini biasanya adalah pelatih.
Pemimpin transaksional jika dilihat juga memiliki banyak sifat positif seperti keterbukaan, kepraktisan, dan transparansi, karena biasanya bawahan akan mudah memahami dengan tepat apa yang ia harapkan untuk dicapai bawahannya.
kelebihan dan kekurangan
Ada sejumlah kelebihan dan kekurangan yang terkait dengan model kepemimpinan transaksional.
Kelebihan
- Pemimpin biasanya menghargai bawahan yang bekerja sesuai dengan yang diperintahkan.
- Sistem ini memiliki rantai komando yang jelas yang dapat diterapkan pada berbagai organisasi, bahkan untuk organisasi besar sekalipun.
- Dapat mencapai tujuan jangka pendek dengan cepat dan efektif.
- »Penghargaan dan hukuman yang jelas bagi karyawan. Begitu juga dengan ekspektasi.
Kekurangan
- Para bawahan hanya dihargai dengan cara ekstrinsik, seperti diberi bonus. Tidak ada pemikiran untuk membuat pekerjaan mereka lebih menarik atau meningkatkan kesejahteraan mereka.
- Kreativitas individu tidak dirangsang karena proses dan tujuan sudah ditetapkan.
- Kepemimpinan iIni tidak berfungsi dengan baik di lingkungan yang membutuhkan adanya fleksibilitas.
- Para bawahan tidak didorong untuk tampil melebihi harapan.
- Para bawahan tidak didorong untuk menemukan cara baru dalam memecahkan masalah.
- Nilai tidak terlalu berperan dalam teori ini.