kepemimpinan yang Melayani (3)
Berikut adalah lanjutan dari pembahasan tentang prinsip kepemimpinan yang melayani — serta bagaimana menerapkannya dalam keseharian yang akan meningkatkan kualitas kepemimpinan Anda.
Mengedepankan Etika (Daripada Keuntungan)
Nama baik harus diutamakan melebihi nilai material sebesar apapun, itu merupakan salah satu dari sekian banyak prinsip berkehidupan. Sudah banyak pemimpin sukses telah mempelajari kebenaran praktis dari prinsip hidup ini.
Tidak ada harga yang dapat Anda bayar untuk mengganti integritas, tetapi kurangnya integritas dapat merugikan.
Sementara banyak ajaran filosofis menekankan kebajikan ini, setiap ajaran agama juga memiliki pepatah atau perumpamaan yang mempromosikan konsep ini. Ini membawa kita pada kesimpulan bahwa nilai integritas adalh sesuatu yang penting.
Selama keberlangsungan sejarah manusia, kita telah menyaksikan skandal organisasi yang tak terhitung jumlahnya, dari perusahaan besar hingga organisasi keagamaan dan organisasi nirlaba. Altruisme, tampaknya, tidak melindungi organisasi dari kesalahan.
Tema sentral di seluruh skandal ini adalah kurangnya integritas dan landasan moral oleh satu atau beberapa pemimpin. Tapi integritas tidak terkikis dalam sehari. Hanya sedikit, jika ada, para pemimpin yang memang berpikir, “Saya akan tumbuh besar dan kuat suatu hari nanti untuk kemudian menipu ribuan orang dengan membengkokkan atau mengabaikan aturan.” Dengan kata lain, para pemimpin tidak menghasilkan skandal besar dalam semalam. Rangkaian keputusan harianlah yang mengarahkan pada peristiwa-peristiwa penuh skandal ini. Inilah sebabnya mengapa sangat penting bagi Anda sebagai seorang pemimpin untuk secara eksplisit menetapkan hal-hal yang tidak dapat dinegosiasikan dalam hidup Anda dan dalam bisnis Anda.
Etika bisnis harus dipraktikkan setiap hari. Ada nilai tak terukur yang dibawa oleh karakter moral ke dalam kepemimpinan. Para pemimpin hebat memprioritaskan nilai karakter daripada keuntungan, sehingga mereka menolak untuk memanfaatkan peluang demi keuntungan yang tidak jujur. Mereka juga menyadari bahwa dalam jangka panjang, bertindak dengan mempertahankan integritas pada akhirnya menghasilkan peluang yang lebih besar untuk kesuksesan yang langgeng — dan mengurangi risiko jangka panjang organisasi secara keseluruhan.
Truett Cathy membuat keputusan berdasarkan suatu nilai ketika dia memulai bisnis restorannya. Dia memutuskan untuk memberikan kebebasan kepada karyawannya menjalankan aktivitas di hari minggu, seperti yang dia lakukan, dan tidak beroperasi pada hari itu. Dia masih memegang nilai itu dan restoran Chick-fil-As di mana-mana beroperasi hanya enam hari seminggu.
Kritikus berpendapat bahwa tidak beroperasi pada hari Minggu adalah keputusan bisnis yang tidak bijaksana, tetapi dia berpegang teguh pada hal yang tidak dapat dinegosiasikan. Chick-fil-A kini telah membukukan pertumbuhan penjualan positif selama 46 tahun berturut-turut.
Ini merupakan pelajaran berharga tentang kebijaksanaan kepemimpinan. Dia berpegang teguh pada kompas etika serta nilai-nilainya dan telah melihat kesuksesan yang konsisten sebagai hasilnya. Itu tidak berarti bahwa setiap orang memiliki nilai yang sama, tetapi ada etika bisnis inti yang umumnya diterima dan diikuti oleh sebagian besar pemimpin bisnis.
Bagaimana Membuat Pilihan yang Etis
Deskripsikan dengan jelas hal-hal yang tidak dapat dinegosiasikan yang menentukan integritas Anda (terutama dengan diri Anda sendiri).
Identifikasi bagaimana integritas akan meningkatkan profitabilitas atau kesuksesan jangka panjang Anda.
Ingat praktik bisnis yang etis mengurangi risiko jangka panjang.
bersambung