Mempertahankan Kekuasaan dalam Bentuk Ketergantungan
Dalam konteks kebebasan bertindak, diperlukan suatu kondisi dimana orang lain selalu membutuhkan dan menginginkan keberadaan Anda. kondisi ini tertulis sebagai prinsip kesebelas dalam buku The 48 Laws of Power. Semakin besar ketergantungan atasan terhadap Anda, semakin besar pula kebebasan yang bisa Anda nikmati. Dengan membuat orang bergantung pada Anda untuk kesuksesan dia, maka Anda tidak perlu merasa khawatir. Namun, jangan sampai terlalu banyak mengajari orang-orang itu hingga membuat mereka mampu melakukan semuanya tanpa bantuan Anda.
Kekuatan tertinggi adalah kemampuan mempengaruhi orang untuk melakukan apa yang Anda inginkan. Namun, cara terbaik untuk mencapai hal ini adalah dengan menciptakan hubungan saling ketergantungan. Dalam hal ini, pemimpin bergantung pada layanan Anda sehingga keberadaan Anda menjadi penting. Dalam hubungan seperti ini, Anda memiliki pengaruh dan kekuasaan untuk membuat pemimpin melakukan hal-hal yang Anda inginkan. Jangan percaya bahwa kekuasaan berarti kemerdekaan penuh, sebaliknya, kekuasaan melibatkan hubungan antara orang-orang. Anda selalu membutuhkan orang lain sebagai sekutu atau pion yang membantu Anda mencapai tujuan. Orang yang benar-benar mandiri mungkin merasa bebas tetapi tidak memiliki kekuatan. Oleh karena itu, yang terbaik adalah membuat orang lain bergantung pada Anda sehingga Anda merasa bebas karena kebutuhan dia pada Anda membebaskan Anda dari ketergantungan pada mereka.
Jangan mengasumsikan bahwa ketergantungan atasan terhadap Anda akan membuatnya mencintai Anda. Bahkan, itu bisa menyebabkan dia membenci dan takut pada Anda. Menurut Machiavelli, lebih baik ditakuti daripada dicintai karena Anda dapat mengendalikan rasa takut tersebut, sedangkan cinta tidak dapat dikendalikan. Bergantung pada emosi yang halus dan mudah berubah seperti cinta atau persahabatan hanya akan membuat Anda tidak aman. Lebih baik membuat orang lain bergantung pada Anda karena takut akan konsekuensi kehilangan Anda daripada karena cinta pada diri Anda.
Selama masa Renaisans, menemukan pelindung yang tepat merupakan hambatan utama bagi kesuksesan seorang pelukis. Michelangelo menjadi salah satu yang berhasil menemukan pelindung ideal, yaitu Paus Julius II. Namun, terjadi perbedaan pandangan antara Michelangelo dan paus terkait pembangunan makam marmer paus, yang menyebabkan Michelangelo meninggalkan Roma dengan kekecewaan. Akan tetapi paus tidak memecatnya, namun meminta agar Michelangelo tetap tinggal, walau dengan nada yang masih angkuh. Paus menyadari bahwa Michelangelo memiliki keterampilan yang langka dan sulit dicari gantinya.
Anda tidak perlu memiliki bakat sehebat Michelangelo, namun Anda harus memiliki keterampilan yang membedakan Anda dari orang lain. Anda harus menciptakan situasi di mana Anda selalu dapat diandalkan oleh pelindung atau atasan Anda, namun sulit tergantikan oleh orang lain dengan keterampilan serupa. Ini adalah pendekatan intensif. Bahkan jika sebenarnya Anda tidak benar-benar diperlukan, Anda harus tetap mencari cara untuk membuat diri Anda tampak diperlukan.
Henry Kissinger berhasil bertahan di bawah Nixon karena keahliannya yang luas dan keterlibatannya dalam banyak bidang politik. Hal ini membuatnya menjadi kartu strategis, karena kehadirannya terkait dengan banyak sekutu dan menimbulkan ketergantungan. Berbeda dengan pendekatan Michelangelo yang intensif, ini adalah pendekatan ekstensif. Meskipun bentuk kekuasaan intensif memberikan kebebasan yang lebih besar daripada yang ekstensif, untuk membuat orang lain bergantung pada Anda, salah satu jalan yang dapat diambil adalah dengan menyimpan informasi rahasia orang lain, Anda dapat mengunci nasib Anda dengan mereka dan membuat diri Anda tak tersentuh.
Mengandalkan kekuatan monopolistik untuk menguasai segalanya dan membebaskan diri dari ketergantungan pada orang lain bisa menjadi bumerang yang merusak diri sendiri. Monopoli cenderung memicu kebencian dan perlawanan, bahkan dari pihak yang tadinya bersama-sama. Oleh karena itu, saling ketergantungan adalah pilihan yang lebih baik daripada mengejar kemerdekaan penuh yang jarang terjadi dan berisiko fatal. Meskipun memiliki kelemahan karena Anda juga tergantung pada orang lain, posisi saling ketergantungan masih lebih aman dan lebih dapat diandalkan. Dengan cara ini, Anda tidak akan merasa tertekan karena berada di atas, sedangkan atasan tetap tergantung pada Anda.