Resensi Buku

Mengendalikan Situasi dengan Memancing Pihak Lain (1)

Buku The 48 Laws of Power menuliskan 48 strategi meraih atau mempertahankan kekuasaan yang disarikan dari berbagai peristiwa sejarah. Salah satu prinsip yang ditawarkan adalah membuat orang lain mendatangi Anda sebagai bentuk pengendalian, bahkan dalam hal ini bila perlu berbagai jebakan bisa digunakan.

Anda adalah pemegang kendali ketika Anda berhasil memaksa orang lain bertindak. Biasanya akan lebih baik membuat pihak lain datang kepada Anda, dan membuat ia mengabaikan rencananya sendiri. Pancing dia dengan peluang meraih keuntungan yang luar biasa, lalu serang. Anda ketika dalam situasi seperti ini adalah pemegang kartu kunci kemenangan.

Beberapa kali dalam sejarah telah terjadi skenario di mana seorang pemimpin yang agresif memulai serangkaian gerakan berani yang awalnya memberinya banyak kekuatan. Namun, akhirnya kekuatannya mencapai puncak, dan semuanya berbalik melawan dia. Kekuatan musuhnya tumbuh ketika dia mencoba mempertahankan kekuatannya, hingga akhirnya dia ambruk karena terlalu lelah bereaksi terhadap gerakan musuhnya yang terus bertambah. Penyebab terjadinya pola ini adalah bahwa orang yang agresif jarang memegang kendali penuh. Dia tidak bisa melihat konsekuensi dari tindakan beraninya, karena dia terus dipaksa untuk bereaksi terhadap gerakan musuhnya yang tak terduga. Akibatnya, energi agresif dia selama ini berbalik melawan dirinya sendiri.

Filippo Brunelleschi adalah seorang seniman dan arsitek di masa Renaissance yang mengandalkan keterampilan praktisnya dan kemampuannya dalam memikat orang lain sebagai tanda kekuatannya. Dia tidak hanya pandai dalam membuat karya seni dan arsitektur yang mengesankan tetapi juga mampu membuat orang lain datang padanya dengan cara yang halus dan terampil. Pada suatu kesempatan, ia mendapat kontrak bergengsi untuk memperbaiki kubah Katedral Santa Maria del Fiore di Florence. Namun, ketika pejabat kota mempekerjakan Lorenzo Ghiberti untuk bekerja bersamanya, Brunelleschi mencari informasi secara rahasia dan mengetahui bahwa Ghiberti hanya mendapatkan pekerjaan itu melalui koneksinya dan tidak akan melakukan pekerjaan apa pun selain mengambil kredit. Ketika konstruksi mendekati masa kritis, Brunelleschi tiba-tiba terserang penyakit misterius dan harus berhenti bekerja. Namun, ia memberitahu pejabat kota bahwa mereka dipersilahkan mempekerjakan Ghiberti yang seharusnya bisa melanjutkan proyek tersebut. Ternyata, para pejabat segera menyadari bahwa Ghiberti tidak bisa melakukan apa-apa dan mereka memohon kepada Brunelleschi untuk kembali bekerja. Brunelleschi mengabaikan permohonan mereka dan bersikeras bahwa Ghiberti harus menyelesaikan proyek tersebut. Hingga akhirnya, para pejabat menyadari masalah sebenarnya dan memecat Ghiberti.

Dalam kasus ini, Brunelleschi tidak perlu membuat ulah atau mempermalukan dirinya sendiri. Dia hanya mempraktikkan seni “membuat orang lain datang kepada Anda.” Jika pada satu kesempatan, seseorang berhasil membuat kondisi bahwa orang lain harus datang kepada dirinya, maka orang-orang akan terus seperti itu bahkan setelah dia tidak melakukannya lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *