Business Coaching

Teori Difusi Inovasi (3)

Menyambung bagian sebelumnya, berikut adalah kelanjutan pembahasan tentang hal-hal yang membuat inovasi dapat mudah diterima.

Atribut Inovasi (lanjutan)

Trialability: Dapatkah produk dicoba sebelum diadopsi? Mengizinkan orang untuk mengeksplorasi detail inovasi sebelum dibeli akan menurunkan hambatan pengadopsian.

Observabilitas: Apakah ada hasil nyata yang dapat diukur sesudah mengadopsi produk? Semakin baik hasil yang bisa dirasakan akan menurunkan hambatan pengadopsian.

Contoh Difusi Inovasi

Strategi meningkatkan adopsi suatu produk berbeda-beda pada setiap bisnis dan setiap produk. Karena keunikan masing-masing situasi.

Mari kita lihat dua contoh; satu untuk rintisan baru dan satu lagi untuk produk yang sudah matang.

Contoh pertama: Rintisan Baru + Produk Baru

Anda menjalankan rintisan yang membuat jam tangan pintar inovatif. Anda telah melakukan beberapa pengujian pasar dengan inovator, dan sangat yakin dengan produk Anda, dan ingin meningkatkan penjualan serta memaksimalkan adopsi.

Tingkatan adopsi menunjukkan bahwa Anda perlu mulai terlibat dengan pengguna awal. Idenya adalah memaksimalkan adopsi dalam grup ini dan mendorong mereka untuk memberi tahu orang lain tentang produk Anda.

Pengadopsi awal aktif di dunia medsos, memiliki daya beli, dan memiliki koneksi. Berikut adalah contoh rencana agar mereka menggunakan produk Anda dengan tujuan akhir untuk mencapai titik kritis adopsi:

Menjangkau langsung influencer berpengaruh dan meminta mereka untuk mencoba produk Anda.

Mengkomunikasikan dengan jelas bagaimana produk Anda memiliki semua atribut inovasi.

Mengontrak jasa pengadopsi awal untuk menguji coba dan meminta ulasan produk dan disebarkan kepada audiens mereka.

Mengundang inovator ke acara peluncuran.

Beriklan di platform medsos yang banyak digunakan para pengguna awal.

Contoh kedua: Perusahaan Dewasa + Evolusi Produk

Microsoft ingin meluncurkan versi baru dari laptop Surface.

Versi baru produk ini lebih mahal daripada versi yang ada sekarang, tetapi akan berisi fitur baru dan peningkatan kinerja.

Karena itu, Microsoft mengadopsi pendekatan dua arah.

Pendekatan pertama. Terus mendorong pembelian laptop Surface model yang ada sekarang kepada kelompok pengadopsi paling akhir. Dorongan ini dapat ditingkatkan dengan menawarkan uji coba gratis 30 hari dan dengan mengurangi harga model tersebut.

Pendekatan kedua, softlaunching model baru, menawarkannya gratis kepada sebagian pengguna awal, dengan tujuan membangun permintaan yang besar di kelompok pengguna awal yang tersisa dan mayoritas awal ketika produk akhirnya dirilis secara publik. Saat soft launching selesai, peluncuran besar dilakukan dalam skala besar disertai iklan di semua media.

Terdapat sejumlah kelebihan dan kekurangan terkait dengan teori difusi inovasi.

Kelebihan

Teorinya sudah mapan dan didasarkan pada ribuan contoh, sehingga bisa dianggap cukup handal.

Teori ini dapat menginformasikan pemasaran produk. Setiap kelompok pengadopsi dapat ditargetkan dengan komunikasi khusus yang membangun kepercayaan dan mempercepat adopsi suatu produk.

Kekurangan

Kemungkinan akan sulit menentukan alasan sebenarnya pengadopsian produk inovatif karena sistem sosial sangat kompleks.

Para inovator dan pengadopsi awal biasanya hanya mencakup 16% dari populasi adopsi potensial. Secara relatif, ini adalah kelompok kecil yang dapat diandalkan untuk mendapatkan eksposur yang dibutuhkan agar suatu produk lepas landas.

Penutup

Teori difusi inovasi adalah model yang menjelaskan bagaimana, mengapa, dan seberapa cepat ide dan teknologi baru menyebar. Teori ini mencirikan lima kelompok pengadopsi yang berbeda. Sebuah produk menyebar ke pasar melalui penerimaan dari satu kelompok ke kelompok berikutnya. Teori ini dapat digunakan untuk membantu organisasi mempercepat tingkat adopsi dengan bekerja sama dengan segmen pengguna produk terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *