Dimensi Budaya Trompenaars bag 4
Konsep dimensi budaya memaparkan bagaimana kita melakukan pendekatan masalah pekerjaan dihubungkan dengan konteks budaya. Pada bagian sebelumnya kita telah membahas poin pertama hingga kelima dari total 7 poin. Berikut adalah kelanjutannya.
6. Berurutan atau bersamaan
Dimensi ini dipahami dengan mempertanyakan apakah orang-orang menyelesaikan urusannya satu persatu atau berbarengan?
Dalam budaya yang terbiasa bekerja secara berurutan, waktu menjadi sangat penting. Proyek diselesaikan secara bertahap. Sangat penting bahwa setiap tahap diselesaikan tepat waktu. Terlambat menghadiri pertemuan adalah tidak sopan. Budaya ini banyak ditemui di negara-negara barat.
Dalam budaya yang terbiasa melakukan beberapa hal sekaligus, waktu masih bisa dinegosiasikan. Ini menyebabkan rencana dan tenggat waktu menjadi fleksibel. Ini juga menjelaskan mengapa ketepatan waktu jadi kurang penting. Contoh budaya seperti ini banyak dijumpai di negara-negara timur.
Kiat saat bekerja dalam masyarakat yang terbiasa mengerjakan sesuatu dengan berurutan:
- Patuhilah tenggat waktu dan komitmen.
- Usahakan tidak menyimpang dari jadwal yang telah disepakati.
- Datang tepat waktu.
Kiat saat bekerja dalam masyarakat yang terbiasa mengerjakan sesuatu dengan bersamaan:
- Berikan kelonggaran ketika membuat jadwal.
- Berikan waktu bagi orang-orang untuk terlambat mendatangi rapat.
- Bersikap eksplisit dalam hal waktu, tentukan tenggat waktu yang tidak fleksibel dan harus dicapai.
7. internal atau eksternal
Dimensi Budaya Trompenaars ini berkenaan dengan pola pemikiran, dapat dipahami dengan pertanyaan apakah manusia bisa mengendalikan lingkungannya atau hanya bisa menerima lingkungannya?
Masyarakat berpaham internal meyakini bahwa seseorang dapat mengendalikan lingkungannya demi mencapai tujuannya. Mereka berfokus pada eksistensi diri sendiri, bisa sebagai individu, tim, atau organisasi. Mereka cenderung agresif dan mengejar kesuksesan. Contoh masyarakat berbudaya ini adalah AS, Inggris, dan Australia.
Masyarakat berpaham eksternal meyakini bahwa tujuan bisa diraih jika terjadi hubungan harmonis dengan lingkungan.Dalam budaya ini kesuksesan tidak lebih penting dari hubungan yang kuat. Contoh budaya ini adalah masyarakat Cina, Rusia, dan Arab Saudi.
Kiat bersinggungan dengan budaya internal:
- Bebaskan seseorang membuat rencana pengembangan dirinya..
- Bebaskan adanya kritik yang membangun.
- Tetapkan tujuan dan sasaran yang jelas.
Kiat bersinggungan dengan budaya eksternal:
- Daripada cuma menetapkan target, lebih baik memberikan masukan selama proses berjalan.
- Berilah kebebasan hubungan pada individu saat bekerja.
Cara Menggunakan Teori ini
Dalam kenyataan, model ini tak bisa diterapkan secara konsisten. Tapi cara alternatif ini bisa dilakukan.
Buat penilaian terhadap seseorang berdasar 7 dimensi ini secara pribadi, jangan terpaku pada asalnya. Asal negara memang bisa memberi gambaran budaya, tapi dalam negara itu terdapat sub wilayah yang sangat mungkin memiliki kekhasan.
Tentukan dimensi mana yang paling berpengaruh, lalu gunakan pendekatan yang paling sesuai dengan kiat di atas.
Dengan pemahaman budaya yang baik, diharapkan proyek yang melibatkan individu dengan latar berbagai negara dan budaya akan berlangsung dengan lancar.