Business Coaching

Perbedaan Pemasaran Sosial & Pemasaran Bisnis

Suatu perusahaan tidak harus melakukan kampanye pemasaran sosial. Namun bila melakukannya, kesan positif terhadap perusahaan akan terbentuk di kalangan pelanggan maupun di lingkungan sekitar perusahaan. Pada akhirnya, terserah pemilik atau jajaran manajemen untuk memutuskan apakah menerapkan strategi pemasaran sosial adalah langkah bijak bagi perusahaan. Sebelum Anda memutuskannya, ada baiknya bila Anda memahami dahulu perbedaan antara pemasaran sosial dan pemasaran bisnis.

Apa itu Pemasaran?

Biasanya sejak pertama kali suatu bisnis beroperasi, mungkin tidak satu hari pun berlalu tanpa setidaknya beberapa waktu membicarakan persoalan pemasaran. Secara lugas Anda mungkin dapat mendefinisikannya sebagai “segala hal yang berkaitan dengan promosi dan penjualan” produk atau layanan andalan perusahaan.

Faktanya, ini adalah aktivitas yang sangat dinamis sehingga memunculkan banyak definisi mengenai pemasaran. Definisi menurut sebuah komunitas praktisi pemasaran di amerika serikat mengatakan bahwa: “Pemasaran adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya.”

Terdapat sebuah konsep yang disebut “empat P pemasaran” (Product, Price, Place, Promotion):

Produk, mengacu pada barang atau jasa yang ditawarkan.

Price, harga barang atau jasa tersebut.

Tempat (place), di mana produk atau jasa dijual.

Promosi, taktik yang digunakan untuk menarik pelanggan agar membeli. Media sosial dan taktik online lainnya telah merevolusi industri ini, tetapi jangan abaikan metode tradisional seperti radio, televisi, dan media cetak.

Bedakan Antara Pemasaran Sosial dan Pemasaran Bisnis

Pemasaran sosial jangan disamakan dengan pemasaran media sosial, pemasaran sosial menggembar-gemborkan masalah sosial dalam upayanya mengubah perilaku sehingga orang atau masyarakat secara umum dapat memperoleh manfaat.

Jika tujuan Anda hanya untuk meningkatkan kesadaran atau pengetahuan, atau mengubah sikap, Anda tidak melakukan pemasaran sosial.” Pemasaran sosial berporos pada perubahan perilaku.

Kunci untuk setiap perusahaan adalah memilih masalah sosial yang berkesuaian antara kepentingan perusahaan serta anggota masyarakat. Jika perusahaan tidak mencurahkan perhatian dan komitmen yang tulus, mungkin tidak akan lama konsumen akan menganggap itu tidak serius. Dan jika anggota komunitas tidak peduli dengan isu yang dipromosikan, perusahaan berisiko membuang banyak waktu, uang, dan tenaga.

Tidak berarti pula bahwa setelah perusahaan menentukan sebuah tema pesan sosial, maka terlarang bagi pihak lain untuk mengambil tema sejenis. Beberapa contoh tema antara lain: Kanker payudara, Konservasi Energi, Olah raga dan aktivitas fisik, Daur ulang sampah plastik, dan Penggunaan sabuk pengaman dan tidak mengoperasikan ponsel saat mengemudi

Persamaan Pemasaran Sosial dan Komersial

Manakah yang lebih banyak, perbedaan atau kesamaan, antara pemasaran sosial dan pemasaran komersial? Apapun jawabannya masih bisa diperdebatkan. Mari kita tinjau pemasaran sosial dari konsep Empat P.

Produk pemasaran sosial berupa perubahan perilaku.

Harga pemasaran sosial adalah biaya untuk mengubah perilaku.

Tempat pemasaran sosial adalah seperangkat strategi yang harus semudah dan senyaman mungkin untuk mengubah suatu perilaku.

Promosi adalah taktik yang digunakan untuk mempromosikan dan memperkuat perubahan perilaku.

Langkah-langkah merumuskan kampanye pemasaran sosial juga serupa dengan pemasaran komersial.

Penelitian dan perencanaan

Pengembangan konsep pesan yang akan disampaikan

Percobaan pendahuluan dan penyesuaian kampanye

Implementasi materi pemasaran

Umpan balik, evaluasi, dan penyesuaian

Pemasaran sosial banyak dilakukan oleh bisnis besar karena perusahaan besar memiliki kantong yang lebih dalam dan lebih banyak sumber daya staf daripada perusahaan kecil. Bila Anda, sebagai pemilik atau jajaran manajemen perusahaan kecil, tertarik menggunakan pemasaran sosial untuk membangun citra perusahaan, Anda bisa mengajak bisnis lain untuk mengampanyekan isu sosial yang sama. Jika perhitungannya memungkinkan, tidak ada salahnya untuk dicoba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *